.
Ia berkeinginan melihat kebudayaan Minangkabau dalam konteks kebenaran, supaya identitas Malaysia dan Indonesia tidak hilang.
"Kini banyak bahasa yang berkembang di tengah masyarakat, tapi bagaimana identitas Malaysia dan Indonesia khususnya Minangkabau ini tidak hilang," katanya.
Rais Yatim kemudian membandingkan perilaku etnis Tionghoa yang konsisten dalam mempertahankan bahasa Mandarin, dengan kebiasaan yang diperlihatkan orang Minang kekinian.
"Inilah salah satu contoh nilai merobah tamaddun," ucap Rais, keturunan urang awak di negara jiran Malaysia ini.
Komentar