Zonasi Intrusi Air Laut

3496 hit
Zonasi Intrusi Air Laut

Mulya Gusman

Mahasiswa Doktoral Ilmu Ilngkungan Universitas Negeri Padang

Air merupakan kebutuhan manusia yang sangat vital, baik untuk keperluan rumah tangga, industri maupun pertanian. Sejalan dengan perkembangan pembangunan dan pertambahan penduduk dewasa ini, maka kebutuhan air semakin bertambah pula, sedangkan ketersediaan air permukaan sebagai sumber air bersih terbatas. Dalam memenuhi kebutuhan air bersih dibeberapa wilayah diatasi dengan pemanfaatan sumber air tanah dangkal ( Mustafa. A. Eissa, 2016).

Keberadaan air pada suatu wilayah mempunyai karakteristik tersendiri, dimana pada 6 kecamatan yang ada di daerah pesisir pantai yang ada di Kota Padang tidak sama satu dengan yang lain baik segi kualitas, kuantitas dan tatanannya tergantung kondisi lingkungan masing-masing wilayah, sehingga diperlukan dengan pembuatan zonasi kualitas air bersih.(Herlambang, 1996). Dari 6 ( enam ) kecamatan yang ada di kawasan pesisir terdapat 3 kecamatan yang terindikasi intrusi air asin terhadap air tanah dangkal/sumur gali penduduk yaitu Padang Barat, Padang Utara dan Koto Tangah

Zona penggunaan air tanah adalah daerah yang air tanahnya dapat diambil dan digunakan tanpa mengakibatkan kerusakan kondisi dan lingkungan.Kondisi air sumur atau tanah dangkal yang dipakai penduduk untuk keperluan sehari-hari pada wilayah pesisir sudah mengalami kerusakan dengan adanya keluhan masyarakat setempat air yang mereka gunakan sehari - hari menyebabkan baju cucian berwarna kekuningan dan kulit menjadi kering, hal tersebut berindikasi bahwa air yang digunakan sudah terindikasi terjadinya intrusi air laut (Hafizul Amri, 2014).

Masuknya air laut ke daratan atu intrusi air laut akan menyebabakan lingkungan akan rusak, baik lingkungan alami (biotik dan abiotik), lingkungan sosial serta berdampak negatif terhadap makhluk hidup . Lingkungan perairan tercemar akan berbahaya apabila jika dikonsumsi olaeh manusia seperti menimbulkan penyakit kulit, kecacadan dll ( GBIM KLH 2016).

Berdasarkan data PDAM Kota Padang (2015), terdapat sekitar 270.000 rumah tangga di Kota Padang dan hanya sekitar 85.000 atau (31.5%) rumah tangga yang dapat terlayani oleh PDAM Kota Padang melalui sistem air perpipaan. sehingga masyarakat yang belum terlayani oleh jaringan PDAM menggunakan sumur untuk memenuhi kebutuhan air bersih mereka. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk akan mendorong terjadinya eksploitasi air tanah yang berlebihan. Di Kota Padang kecamatan yang padat penduduknya adalah Padang Utara : 8.762 org/km 2 dan Padang Barat 6.573 org/km 2 ( Kota Padang Dalam Angka 2018 ).

Faktor Pengaruh Intrusi Air Laut

Intrusi air laut adalah fenomena alam yang disebabkan oleh perbedaan kepadatan antara air laut dan air tawar, dan itu adalah dipengaruhi oleh banyak faktor, misalnya, kondisi hidrogeologi daerah, curah hujan, evapotranspirasi, kondisi limpasan, gelombang badai, perubahan iklim (Shidan Jiao, 2014). Namun, intrusi air laut yang sebenarnya dipengaruhi produksi industri normal, aktivitas pertanian dan kehidupan manusia, mereka selalu didorong oleh ekstraksi air tanah yang berlebihan. (Shidan Jiao 2014; Tam et al, 2014). Selama beberapa dekade terakhir, ada peningkatan jumlah penelitian dan proyek-proyek yang berfokus pada manajemen dan pengelolaan intrusi air laut yang didukung oleh pemerintah di dunia(Boschettiet al, 2015; Doulgeris dan Zissis, 2014; Ketabchi et al, 2014. Qu et al, 2014; Riva et al, 2015;. Unsal et al., 2014).

Dampak Intrusi Air Laut

a. Fisik

Hendrayana (2002) dalam Indriastoni (2014) mengatakandampak dari fenomena intrusi air laut diantaranya adalah:kesehatan penduduk menurun, detergen sulit berbusa, pakaian cucian akan kekuningan, cat bangunan akan mengelupas, air terasa lengket dan gatal pada kulit dan amblasan tanah

b. Ekonomi

Secara umum, dampak ekonomi dari terjadinya intrusi air laut adalah tidak dapat digunakannya air tanah sebagai sumber kehidupan atau aktvitas manusia lainnya (Notodarmojo,2005).

Masyarakat juga harus mengeluarkan uang lebih per bulannya untuk membeli yang layak untuk kebutuhan minum dan memasak karena air sumurnya yang telah tercemar air laut rasanya tidak enak untuk dikonsumsi. Tentu secara finansial bagi masyarakat kurang mampu ini akan memberatkan perekonomian mereka.

c. Sosial

Sedangkan dampak yang ditimbulkan jika intrusi air laut terjadi pada kawasan permukiman adalah : penurunan tingkat kenyamanan hunian, kerugian bagi investor yang menanamkan modalnya pada daerah terdampak (Suprijanto dalam Indriastoni, 2014), kebutuhan akan air bersih semakin sulit, karena air tanah sudah terkontaminasi dengan air laut sehingga rasanya menjadi asindan kesehatan penduduk menurun.

Parameter Kualitas Air Tanah

Salah satu parameter kualitas yang dianalisa adalah Daya Hantar Listrik (DHL) Daya Hantar Listrik (DHL) menunjukkan kemampuan air untuk menghantarkan listrik. Konduktivitas air tergantung dari konsentrasi ion klorida, suhu air dan zat padat terlarut. Oleh karena itu kenaikan padatan terlarut akan mempengaruhi kenaikan DHL. Semakin tinggi temperatur dan ion klorida maka nilai DHLnya juga semakin tinggi dan sebaliknya semakin rendah nilai DHL maka suhu maupun ion klorida akan rendah pula. Manurut Saeni, 1989 batasan nilai DHL air tanah adalah digolongkan seperti dibawah ini :

  • Kecil dari (<) 1.500 (mikro Mhos/cm) termasuk air tawar
  • Antara 1.500 sampai 5.000 (mikro Mhos/cm) termasuk air agak payau
  • Antara 5.000 sampai 15.000 (mikro Mhos/cm) termasuk air payau
  • Antara 15.000 sampai 50.000 (mikro Mhos/cm) termasuk air asin
  • Besar dari (>) 50.000 (mikro Mhos/cm) termasuk air garam

Sumur Penduduk

Sumur gali penduduk yang terindikasi intrusi air laut pada kawasan pesisir pantai di Kota Padang terdapat pada kecamatan :

  1. Padang Barat, tepatnya pada kelurahan ( Rimbo Kaluang, Purus dan Olo Ladang)
  2. Padang Utara, tepatnya pada kelurahan ( Ulak Karang Utara dan Air Tawar Barat )
  3. Koto Tangah, tepatnya pada kelurahan ( Pasia Nan Tigo )

Zonasi Intrusi Air Laut

Zonasi intrusi air laut terhadap air tanah dangkal berdasarkan parameter electrical conductivity dengan interpolasi kriging terhadap kawasan pesisir pantai di Kota Padang terjadi pada 3 ( tiga) kecamatan yaitu :

  1. Koto Tangah dengan luas : 0.2990 km2 dengan rincian ( payau : 0.064 km2 dan agak payau 0.235 km2)
  2. Padang Utara dengan luas : 0.590 km2 dengan rincian ( payau : 0.25 km 2 dan agak payau : 0.34 km2 )
  3. Padang Barat dengan luas : 0.08 km2 denan rincian ( payau 0.02 km2 dan agak payau : 0.06 km2 )

Sedangkan jumlah tota luasl terkena dampak air payau dan agak payau di pesisir pantai Kota padang adalah sebesar : 0.97 km2 atau 97 Ha

Dari penjelasan zonasi air di atas maka disarankan :

  1. Agar kualiatas kesehatan meningkat, diharapkan Pemko Padang lebih pro aktif memberikan pendidikan dan penyuluhan kesehatan kulit tentang dampak pemakain air asin kepada masyarakat pesisir pantai.
  2. Over pumping dan eksploitasi air tanah yang berlebihan terjadi akibat kebutuhan air bersih tidak terpenuhi sehingga penduduk memanfaatkan air tanah untuk keperluan sehari- hari diharapkan PDAM menambah jaringan perpipaan terhadap wilayah yang terkena dampak intrusi air asin
  3. Diharapkan penduduk membayar tunggakan tagihan PDAM agar jaringan perpipaan bisa diaktifkan kembali ke masyarakat.
  4. Disarankan Pemko Padang menggunakan penelitian ini sebagai rujukan dalam pembuatan RTRW kota Padang kedepanya terutama dalam masalah kebijakan lingkungan pesisir pantai.

*Artikel ini ditulis berdasarkan disertasi untuk penyelesaian S3 pada Program studi Ilmu Lingkungan Pascasarjana Universitas Negeri Padang dengan tim promotor Prof. Dr. H. Bustari Muchtar MSi. dan Co Promotor Dr. NurhasanSyah MPd dan dengan tim Penguji: Prof. Ganefri PhD, Prof. Yenni Rozimela.,MPd, Prof.Dr. Eri Barlian,MS, Prof.Dr. Atmazaki,MPd, Prof.Dr. Nasfryzal Carlo.,MSc, dan Prof.Helmi.,MSc

Komentar