Indonesia memiliki banyak keragaman. Mulai dari suku bangsa, bahasa, dan budaya. Di seluruh wilayah Indonesia, berbagai etnis dari semua penjuru negri memiliki kekayaan bahasa dan budaya masing-masing.
Salah satunya ialah Sastra Minangkabau dari Sumatra Barat.
Sebelum mengulik lebih dalam mengenai Sastra Minangkabau, alangkah baiknya kita sama sama tahu hal dasar mengenai sastra.
Sastra adalah sebuah karya yang mencakup puisi, prosa, drama, maupun tulisan dan karya seni lainnya. Sastra sering kali digunakan untuk menyampaikan ide, emosi, dan pengalaman manusia dengan cara yang kreatif dan artistik.
Dalam artikel ini, saya coba mengajak pembaca menyelami lebih dalam mengenai Sastra Minangkabau yang penuh dengan kekayaan serta setiap jenisnya memilih makna dengan keindahan tersendiri.
Latar Belakang Sastra Minangkabau
Sastra Minangkabau merupakan hasil dari perkembangan budaya, bahasa serta sejarahnya.
Suku Minangkabau yang hampir semua masyarakatnya mendiami wilayah Sumatra Barat, banyak memiliki warisan budaya yang patut dilestarikan oleh generasi penerus bangsa, seperti legenda Malin Kundang yang sangat terkenal di berbagai daerah lainnya, dan lainnya.
Latar belakang Sastra Minangkabau mencerminkan kaya akan budaya masyarakat Minangkabau yang unik. Ini adalah contoh bagaimana budaya, tradisi, dan sistem sosial masyarakat dapat memengaruhi sastra dan membuatnya menjadi bagian yang tak ternilai dari warisan budaya Indonesia.
Jenis Sastra Minangkabau
Sastra Minangkabau terbagi dua bentuk utama yakni :
A. Sastra Lisan
Sastra Lisan ini merupakan bentuk sastra yang diucapkan secara langsung tanpa adanya perantara alat apapun. maksudnya, sastra lisan ini berkembang karena adanya perbincangan dari satu masyarakat Minangkabau dan ke masyarakat lainnya.
Hal ini membuat sastra lisan ini dengan cepatnya berkembang dan dipahami masyarakat, karena langsung diucapkan dari mulut ke mulut.
Ada beberapa contoh di Sastra Lisan ini, seperti
1.Kaba
Kaba adalah cerita panjang yang terkait dengan mitologi, sejarah, dan cerita rakyat Minangkabau. Namun, cara menyebarkan ceritanya ialah dengan melalui satu mulut ke mulut lainnya tanpa adanya perantara.
2. Puisi Lisan
Puisi lisan adalah bentuk Sastra Lisan yang mencakup puisi yang diucapkan atau dinyanyikan secara langsung. Penyair lisan dapat membuat puisi secara improvisasi atau menghafalkan untuk dipentaskan.
3.Cerita Lisan
Cerita lisan melibatkan penuturan cerita atau dongeng secara lisan. Orang-orang menceritakan kisah-kisah tradisional, legenda, atau cerita rakyat kepada pendengar dengan menggunakan kata-kata mereka sendiri.
Hal ini lah yang disampaikan ke masyarakat satu ke masyarakat selanjutnya. Berawal dari cerita lisan ini lah semua cerita orang minang menjadi populer pada masanya.
4. Pantun
Pantun adalah bentuk puisi lisan yang menggunakan pola sajak tertentu, seperti A-B-A-B atau A-A-B-B. Pantun seringkali digunakan dalam berbagai budaya sebagai cara untuk mengungkapkan perasaan atau menyampaikan pesan secara artistik.
Tak banyak yang tidak memiliki makna sebuah Pantun yang ada di ruang lingkup Sastra Minangkabau,
contohnya :
Musim hujan mananam padi, Batang aia naiak gadang, Kabur an urang jan dicari, Jago sajolah diri wak surang
yang artinya :
Musim hujan menanam padi, Air sungai naik besar, Keburukan orang jangan dicari, Jaga sajalah diri sendiri.
5. Tradisi Lisan dalam Budaya
Sastra lisan sering kali merupakan bagian penting dari budaya dan tradisi tertentu. Ini dapat menjadi cara bagi masyarakat untuk menyimpan dan menghidupkan cerita-cerita tradisional, mitologi, sejarah, dan nilai-nilai budaya.
B. Sastra Tulisan
Sastra Tulisan ini merupakan perkembangan dari Sastra Lisan. ketika Sastra Lisan dituliskan melalui sebuah perantara,apakah itu kertas, batu, dan lainnya maka akan menjadi Sastra Tulis.
Di Sastra Tulisan ini, penyair sastra pada zaman dahulu maupun sekarang, tidak akan langsung bertemu dengan banyak orang. Karena, dengan adanya perantara, membuat banyak orang bisa membacanya hanya dengan kertas, maupun yang sudah dijadikan dalam bentuk lain.
Contoh dari Sastra Tulisan :
1. Pustaka Minangkabau
Seiring dengan perkembangan teknologi, beberapa karya sastra Minangkabau telah dicetak dan ditulis dalam bentuk buku. Ini mencakup puisi, cerita pendek, dan karya sastra lainnya. Buku-buku ini menjadi sumber belajar yang penting bagi mereka yang ingin memahami sastra Minangkabau lebih dalam.
Contoh dijadikan buku :
1. Hikayat: Sebuah Kumpulan Cerita Rakyat Minangkabau" oleh Erianto Maulana
Buku ini berisi kumpulan cerita rakyat Minangkabau, yang mencakup berbagai kisah dan legenda dari daerah Minangkabau. Ini adalah sumber yang baik untuk memahami cerita-cerita tradisional dari budaya Minangkabau.
2. "Pantun Minangkabau" oleh Hasriadi
Buku ini fokus pada pantun-pantun dalam bahasa Minangkabau. Pantun-pantun ini mencerminkan ciri khas budaya dan bahasa Minangkabau. Buku ini dapat membantu pembaca memahami dan mengapresiasi seni pantun Minangkabau.
3. Koran dan Media Digital
Sastra tulisan Minangkabau juga dapat ditemui dalam surat kabar dan media digital. Beberapa penulis Minangkabau menggunakan platform-media online untuk mempublikasikan karya sastra mereka.
Bisa dalam bentuk artikel maupun terbitan koran.
Sastra Minangkabau merupakan sebuah warisan budaya yang perlu di jaga dan dilestarikan oleh siapa pun. Karena, ini suatu hal yang menjadi hal yang tak ternilai dari kekayaan budaya Sumatra Barat, dari berbagai kebudayaan-kebudayaan keragaman daerah lainnnya.
Penting bagi kita sebagai generasi muda untuk mempertahankan identitas negeri tanah kelahiran kita sendiri supaya bisa membentengi kebudayaan dari hal apapun.
Sebagai salah satu bagian dari generasi bangsa, dengan adanya artikel yang saya tulis ini, merupakan upaya dalam memperkenalkan budaya dan bahasa yang ada di Ranah Minangkabau. (*)
Komentar