Menteri PU Pastikan Pembangunan 9 Unit Sabo Dam di Lereng Marapi Hampir Rampung

Metro- 04-05-2025 19:27
Gubernur Sumbar Mahyeldi paparkan kondisi lokasi yang akan dibangun Sabo Dam kepada Menteri PU Hanggodo, saat berkunjung ke Kabupaten Tanahdatar, Sabtu (3/5/2025). IST
Gubernur Sumbar Mahyeldi paparkan kondisi lokasi yang akan dibangun Sabo Dam kepada Menteri PU Hanggodo, saat berkunjung ke Kabupaten Tanahdatar, Sabtu (3/5/2025). IST

Tanahdatar, Arunala.com - Pemerintah pusat menyatakan akan sesegera mungkin memulai pembangunan sembilan unit Sabo Dam atau bangunan pengendali lahar di lereng Gunung Marapi, Sumbar.

Hal itu ditegaskan Menteri Pekerjaan Umum (PU) RI, Dody Hanggodo, saat berkunjung ke Kabupaten Tanah Datar, Sabtu (3/5/2025).

Dody menekankan, pembangunan Sabo Dam sangat penting sebagai langkah antisipasi bencana banjir lahar dingin yang bisa sewaktu-waktu mengancam wilayah di sekitar Gunung Marapi, terutama sekali Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Agam.

"Saya minta bantuan teman-teman DPR RI, terutama Pak Andre Rosiade dan Pak Zigo Rolanda yang dekat dengan Bapak Presiden Prabowo, agar proyek ini bisa segera dieksekusi," kata Dody dalam kunjungan yang turut didampingi Gubernur Sumbar Mahyeldi dan Wakil Gubernur Vasko Ruseimy tersebut.

Menurut dia, seluruh persiapan pembangunan Sabo Dam sudah hampir rampung. Mulai dari lahan hingga dokumen teknis yang diperlukan. "Kalau bisa besok lelang, maka bisa langsung jalan.

"Anggaran satu Sabo Dam itu sekitar Rp25 miliar, dan akan dibangun total sembilan unit di lereng Marapi," katanya lagi.

Dari sembilan unit tersebut, sambungnya, enam diantaranya akan dibangun di Tanahdatar, tiga di Sungai Batang Malano, dua di Sungai Batang Anai, satu unit sarana pengendalian alur sungai (river training works) di Sungai Batang Pagu-Pagu, dan tiga tiga Sabo Dam lagi di Sungai Batang Katik Kabupaten Agam.

Terkait hal ini, Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah turut menegaskan pentingnya pembangunan Sabo Dama di Gunung Marapi, karena mengingat curah hujan di Sumatera Barat masih sangat tinggi, bahkan hampir tidak ada musim kemarau.

"Setiap hari pasti ada hujan. Di lereng Marapi saat ini sudah ada satu juta meter kubik material vulkanik yang mengendap. Kalau hujan deras turun, potensi banjir lahar ke wilayah dataran rendah sangat mengkhawatirkan," katanyanext

Komentar