Pemko Pariaman Tekankan Siswa SMP Tak Boleh Bawa Motor ke Sekolah

Edukasi- 11-06-2025 14:05
Wali Kota Pariaman, Yota Balad beri sambutan dalam launching implementasi tertib lalu lintas dalam kurikulum pendidikan dasar Tahun Ajaran 2025/2026 di Aula Balaikota Pariaman, Rabu (11/6/2025). IST
Wali Kota Pariaman, Yota Balad beri sambutan dalam launching implementasi tertib lalu lintas dalam kurikulum pendidikan dasar Tahun Ajaran 2025/2026 di Aula Balaikota Pariaman, Rabu (11/6/2025). IST

Pariaman, Arunala.com - Wali Kota Pariaman Yota Balad menjelasakan, salah satu cara paling efektif meningkatkan kesadaran dan kepatuhan aturan lalu lintas sejak dini adalah melalui sosialisasi.

"Sosialisasi itu bagian dari langkah krusial menciptakan budaya tertib berlalu lintas. Lebih baiknya implementasi tertib lalu lintas itu ada dalam kurikulum pendidikan dasar," ungkap Yota Balad.

Penegasan Yota Balad ini dikemukanan saat launching implementasi tertib lalu lintas dalam kurikulum pendidikan dasar Tahun Ajaran 2025/2026 di Aula Balaikota Pariaman, Rabu (11/6/2025).

"Kita semua tahu, jalan raya adalah tempat kita beraktivitas sehari-hari, baik untuk pergi ke sekolah, ke rumah, atau tempat lain. Namun di jalan raya juga terdapat berbagai risiko, terutama kecelakaan lalu lintas," ucapnya.

Meningkatkan kesadaran dan kepatuhan terhadap aturan lalu lintas sejak dini adalah langkah krusial untuk menciptakan budaya tertib berlalu lintas.

Salah satu cara paling efektif adalah melalui sosialisasi dan implementasi tertib lalu lintas dalam kurikulum pendidikan dasar.

"Ini bukan hanya tentang menghafal peraturan, tetapi juga menanamkan nilai-nilai keselamatan, tanggung jawab, dan kepedulian terhadap sesama pengguna jalan, " ungkapnya.

Selain mengantisipasi pelanggaran, kerjasama yang dijalin antara Pemko Pariaman dengan Kepolisian dapat digunakan untuk memperluas pembinaan tertib lalu lintas, khususnya kepada warga dilingkungan dunia pendidikan.

Karena, menurut Yota Balad, pemahaman etika dan budaya tertib berlalu lintas bukan hanya tugas polisi saja, namun menuntut kepedulian semua pihak, termasuk kalangan pendidikan melalui sekolah-sekolah.

"Jadi di sini, para guru perlu lebih menggencarkan sosialisasi tertib lalu lintas kepada anak didiknya," tegas Yota Balad.

Ia menerangkan, kurikulum tertib lalu lintas ini sangat penting dilaksanakan karena hal ini hendaknya dapat membentuk karakter sejak dini.

Anak-anak, sebut Yota Balad, akan lebih aman saat berjalan kaki, bersepeda, atau sebagai penumpang dan menciptakan budaya tertib, dan anak-anak juga menjadi agen perubahan dalam tertib berlalu lintasnext

Komentar