Arunala.com - Ajang MotoGP bukan sekadar balapan mencari motor terkencang, tapi juga menjadi laboratorium perkembangan teknologi.
Salah satu terobosan yang sedang dilakukan adalah peralihan pada penggunaan bahan bakar ramah lingkungan.
Dikutip dariGridoto.com, menyebutkan, Komisi Grand Prix pun sudah ketok palu, musim 2027 semua motor MotoGP akan menggunakan bahan bakar yang 100 persen berasal dari sumber non-fosil.
Untuk memastikan bahan bakar yang digunakan asli non-fosil, MotoGP akan menerapkan metode pengujian khusus, yaitu uji karbon-14 (C14).
Metode ini akan mengukur kadar isotop C14 yang ada di dalam bahan bakar.
Isotop C14 sendiri merupakan senyawa yang secara alami ada di atmosfer, tetapi akan keberadaannya akan menghilang di bahan bakar fosil yang sudah terpendam jutaan tahun.
Dengan kata lain, bahan bakar fosil tidak mengandung senyawa ini.
Sebaliknya, bahan bakar non-fosil seperti biofuel atau e-fuel, masih mengandung isotop C14.
Jika hasil pengujian menunjukkan rasio C14 yang mirip dengan atmosfer modern, maka bahan bakar tersebut dianggap sah dan ramah lingkungan.
Dalam penerapannya nanti MotoGP akan mengizinkan dua jenis bahan bakar non-fosil.
Ia adalah Biofuel, yakni bahan bakar ini dibuat dari sumber hayati, seperti tanaman atau limbah organik.
Serta ada E-fuel, yaitu bahan bakar sintetis yang dihasilkan dengan menangkap karbon dioksida (Co2) langsung dari atmosfer, lalu dikombinasikan dengan hidrogen.
Dengan adanya regulasi ini tak heran kalau musim MotoGP musim 2027 diprediksi akan jadi musim paling kompetitif.
Karena selain spek BBM baru, sejumlah hal teknis juga bakal memaksa semua tim untuk memulai dari nol.
Hal teknis yang dimaksud seperti penggunaan mesin baru yang kapasitasnya dibatasi hanya 850 cc, serta ban yang cuma dipasok oleh Pirelli.
Sekadar tambahan informasi, sebenarnya langkah untuk menuju penggunaan BBM 100 persen fosil sudah mulai dilakukan sejak musim 2024next
Komentar