Padang, Arunala.com - Anggota Komisi IV DPR RI, Rahmat Saleh menilai inovasi pengolahan oleh masyarakat belum optimal.
Hal itu diakibatkan dengan ketidakmampuan mengelola ikan saat musim berlimpah, yang kerap menyebabkan harga jatuh dan ikan terbuang.
Ini diungkapkan Rahmat Saleh seusai menghadiri kegiatan Safari Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) di Padang, Sabtu (18/10/2025).
"Untuk mengatasi hal ini, KKP sedang mendorong program Kampung Nelayan Merah Putih di seluruh Indonesia," ungkap Rahmat Saleh.
Untuk di Kota Padang sendiri, jelasnya, program Kampung Nelayan Merah Putih ini direncanakan hadir di dua lokasi, Padang Sarai dan Sungai Pisang.
Dua lokasi ini menjadi bagian dari upaya pemerintah memperkuat ekonomi pesisir melalui pengembangan infrastruktur perikanan dan peningkatan kesejahteraan nelayan.
Rahmat Saleh menjelaskan, Kampung Nelayan Merah Putih ini dibuat agar ada cold storage dan fasilitas pengolahan ikan untuk menguatkan manajemen ikan.
"Tujuannya adalah mandiri dalam ketahanan pangan ikan. Dengan pengelolaan yang baik, harga jual akan tinggi, dan produk olahan ikan akan lebih banyak," pungkasnya.
Di sisi lain, Staf Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Bidang Media dan Komunikasi, Doni Ismanto Darwin, menyampaikan pembangunan di dua lokasi tersebut berjalan sesuai rencana.
"Targetnya akhir tahun pembangunan sudah selesai dilakukan, dan itu terus kami awasi agar sesuai dengan target waktu dan kualitas." ujar Doni.
Dia mengatakan, KKP menyiapkan anggaran lebih dari Rp40 miliar untuk pelaksanaan program di dua lokasi Kampung Nelayan Merah Putih di Sumbar.
Menurut Doni, pembangunan terbagi dalam tiga kategori utama, yaitu konstruksi bangunan, sarana prasarana rantai dingin, serta sarana penangkapan ikan. (cpt)


Komentar