Belajar Menulis dalam Bahasa Jepang secara Mandiri dengan Menggunakan Media Pembelajaran Berbasis Aplikasi Memory Hint

1844 hit
Belajar Menulis dalam Bahasa Jepang secara Mandiri dengan Menggunakan Media Pembelajaran Berbasis Aplikasi Memory Hint

Imelda Indah Lestari

Dosen Prodi Bahasa Jepang Fakultas Ilmu Budaya Unand

Proses pemerolehan bahasa kedua berbeda dengan pemerolehan bahasa pertama. Jika bahasa pertama diperoleh secara alamiah maka bahasa kedua biasanya diperoleh melalui proses pembelajaran. Bagi pebelajar Indonesia yang belajar bahasa Jepang sebagai bahasa kedua kesulitan tidaklah mudah.

Hal ini sejalan dengan pendapat Danasasmita (2002: 86-90) yang mengatakan masalah utama yang dihadapi pebelajar ketika pertama kali belajar bahasa Jepang, di antaranya: perbedaan huruf, perbedaan pengucapan, perbedaan pola kalimat bahasa Jepang, perbedaan penggunaan bahasa, gender dan politeness bahasa, perbedaan sosial-kultural.

Kendala mendasar dalam pembelajaran bahasa Jepang adalah mengingat huruf Jepang yang terdiri dari; hiragana, katakana, dan kanji. Kendala tersebut disebabkan oleh beberapa hal yaitu: pertama, huruf hiragana dan huruf katakana masing-masing memiliki 46 karakter dasar dan ada sekitar 2000an huruf kanji yang digunakan secara umum dalam kehidupan sehari-hari di Jepang. Kedua, huruf hiragana, katakana, kanji yang memiliki aturan penulisan.

Dalam menulis huruf hiragana, katakana dan kanji pebelajar bahasa Jepang harus menggunakan urutan penulisan yang benar sesuai dengan ketentuannya.

Ketiga; huruf hiragana, katakana dan kanji banyak yang mirip sehingga pebelajar kesulitan membedakan dan mengingatnya seperti huruf hiragana a () dan huruf o (), huruf hiragana () dan katakana (). Kesulitan pebelajar dalam mengingat huruf Jepang khususnya hiragana dan katakana akan mempengaruhi keterampilan menulis dan membaca, karena jika pebelajar tidak bisa mengingat huruf Jepang maka ia tidak akan bisa mengucapkan, membaca dan menuliskan huruf tersebut.

Hal ini akan membuat pebelajar frustasi dan dapat mempengaruhi motivasi belajar mereka. Pengajar bahasa Jepang mesti bisa memilih metode pembelajaran yang tepat, kegiatan pembelajaran dengan sekedar menuliskan atau menampilkan huruf satu persatu dalam slide power poin dinilai sangat membosankan.

Maka, penggunaan media pembelajaran sesuai dengan perkembangan teknologi diharapkan dapat membantu pengajar dalam meminimalkan kendala-kendala yang dihadapi oleh pebelajar bahasa Jepang. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi seperti smartphone yang berbasis Android, saat ini memberikan manfaat yang luar biasa bagi bidang pendidikan.

Saat ini tidak sedikit smartphone berbasis Android yang menawarkan berbagai macam aplikasi untuk media pembelajaran mandiri dan individual. Salah satunya alternatif media pembelajaran untuk mengenal huruf bahasa Jepang, baik dari segi penulisan maupun pengucapan adalah aplikasi Memory Hint yang disediakan oleh Japan Faoundation.

Aplikasi Memory Hint yang terbagi ke dalam tiga aplikasi sesuai jumlah dan jenis huruf Jepang yaitu Hiragana Memory Hint merupakan aplikasi dan media yang bisa digunakan untuk belajar huruf hiragana, sedangkan Katakana Memory Hint merupakan aplikasi dan media untuk belajar huruf katanana, dan Kanji Memory Hint yang berguna untuk belajar huruf kanji.

Aplikasi Memory Hint dapat dijadikan suatu arternatif sebagai media pembelajaran huruf Jepang bagi pebelajar bahasa Jepang. Beberapa penelitian terkait penggunaan aplikasi Memory Hint dapat dikatakan efektif, menyenangakan serta memberikan kemudahan bagi pebelajar bahasa Jepang dalam peningkatan pemahaman huruf.

Pebelajar bahasa Jepang belajar berlatih dengan menggunakan aplikasi ini kapanpun dan di manapun dengan menyenangkan melalui animasi yang menunjukkan hubungan antara ilustrasi dengan masing-masing huruf.

Aplikasi Memory Hint terdiri dari empat konten, yaitu konten tabel, konten cara penggunaan, konten belajar melalui ilustrasi dan konten kuis. Pada konten tabel, pebelajar dapat mendengarkan pelafalan tiap-tiap huruf (hiragana, katakana, kanji). Pada konten tabel ada 3 informasi yang bisa dipelajari oleh pebelajar bahasa Jepang yaitu; tentang penulisan bahasa Jepang, sejarah penulisan bahasa Jepang dan tentang huruf (hiragana, katakana dan kanji) serta pada konten ini terdapat tabel (hiragana, katakana dan kanji).

Konten cara menggunakan memuat informasi tentang cara penggunaan aplikasi dan konten-konten yang terdapat pada aplikasi Memory Hint.

Pada konten belajar melalui ilustrasi didalamnya berisi suara, yaitu bagaimana pengucapan atau cara baca huruf dan animasi dari huruf yang ditampilkan. Sedangkan konten kuis digunakan untuk menguji sejauh mana pemahaman peserta didik terhadap huruf yang telah dipelajari.

Konten kuis terdiri dari 4 (empat) kuis, yaitu: cara baca, pilih huruf, dengar dan pilih, serta huruf yang mirip. Pada konten kuis juga adan umpan balik terhadap jawaban yang diberikan oleh pebelajar, hal ini memudahkan menghapal serta mengingat huruf Jepang.

Penggunakan aplikasi Memory Hint yang merupakan perkembangan sains dan teknologi mampu merangsang semangat dan motivasi belajar pebelajar bahasa Jepang, mereka tidak hanya sekadar dapat memahami huruf Jepang dengan lebih mudah tetapi juga memperoleh pengalaman belajar yang optimal.

Pengalaman belajar adalah bagian penting dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Secara umum belajar diartikan sebagai perubahan dari tidak tahu menjadi tahu atau dar tidak bisa menjadi bisa, dan belajar huruf bahasa Jepang secara mandiri menggunakan aplikasi Memory Hint, akan membuat pebelajar lebih mudah memahami dan mengerti dibandingkan dengan hanya mendengar penjelasan atau sekedar membaca buku.

Aplikasi Memory Hint bukanlah satu-satunya aplikasi yang bisa dijadikan media pembelajaran. Japan Foundation sebagai sebagai lembaga yang mengenalkan bahasa dan budaya Jepang di luar negeri mengembangankan beberapa situs dan aplikasi, hal ini memudahkan pebelajar untuk belajar bahasa Jepang secara mandiri dan terarah.

Japan Foundation juga menyediakan kursus untuk belajar membaca dan menulis hiragana, katakana dan kanji sendiri. Dalam kursus ini, materi pelajaran interaktif akan membantu pebelajar mempelajari hiragana, katakana dan kanji saat membaca dan mengetik suara tunggal serta kata-kata yang mudah dengan menggunakan smartphone.

Kehadiran aplikasi pembelajaran di smartphone sangat mendukung proses belajar mandiri. Namun, pemilihan aplikasi pembelajaran yang tepat juga diperlukan sesuai dengan tujuan pembelajaran, dan setiap aplikasi mempunyai kelebihan dan kekurangan.

Komentar