Padang, Arunala,com - Sosialisasi proses pelaksananaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) yang ada di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) baik tingkat SD hingga SMA perlu lebih ditingkatkan kepada masyarakat, orang tua maupun murid.
Ini diungkap Kepala Badan Bahasa, Hafidz Muksin mewakili Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) saat sidak di tiga sekolah yang ada di Kota Padang yakni SD Negeri 02 Lubuk Buaya, SMP Negeri 26 Kayu Kalek dan SMA Negeri 8 Kayu Kalek, Kecamatan Koto Tangah, Kamis (26/6/2025).
"Sosialisasi SPMB yang diberikan itu menyangkut mekanisme, waktu pendaftarannya, dan juga kebijakan-kebijakannya. Ini masih saya temui dari sekolah yang saya kunjungi hari ini (Kamis, red)," kata Hafidz kepada wartawan di seusai sidak, Kamis itu.
Pasalnya, saat sidak itu Hafidz yang didampingi Kepala Balai Bahasa Sumbar, Rahmat, menemukan ada orang tua murid yang baru hadir ingin mendaftarkan anaknya di SD Negeri 02, sementara di sekolah itu sudah tahapan pengumuman penerimaan murid baru.
"Nah, oleh karena di SD itu belum ada pemenuhan kuota afirmasi, kami mencoba membantu menyelesaikan persoalan tsb dg kepala SD bersangkutan. Hasilnya anak itu akhirnya bisa masuk jalur afirmasi itu," tukas Hafidz.
Sedangkan hasil sidak di SMP Negeri 26, Kayu Kalek, Kota Padang, Kepala Badan Bahasa ini menemukan kenyataan bahwa masih kekurangan peserta didik yang diterimanya.
Didapat data, di SMP Negeri 26 kuota penerimaan peserta didik sebanyak 288 siswa, namun yang masuk mencapai 206 siswa.
Melihat hal ini, Hafidz meminta Dinas Pendidikan agar bisa menyikapi kondisi itu agar nantinya semua sekolah yang ada di Kota Padang ini diharapkan dapat menampung murid/siswa terutama yang ada di dekat lokasi sekolah berdasarkan jalur domisi bisa diterima bersekolah.
"Maka dari itu , saya mengingatkan perlunya kolaborasi, koordinasi dengan Dinas Pendidikan, kepala sekolah, masyarakat hingga pemerintahan daerah agar informasi SPMB diterima dengan baik," katanya lagi. (*)
Komentar