Di tengah hiruk pikuk kuliner Indonesia, nama Katuju semakin mengukir jejak. Bukan sekadar merek, Katuju adalah manifestasi dari semangat, dedikasi, dan visi founder Ade Surianto dan co-founder Willy Novembra. Tak hanya berorientasi pada profit, namun juga mampu merajut benang-benang solidaritas sosial. Dalam setiap langkah pertumbuhan mereka, peran JNE bukan hanya sebagai mitra logistik, melainkan juga sebagai tangan panjang dalam menyebarkan kebaikan, terutama saat bencana melanda.
Fajril—Padang
Ade Surianto, dengan akar kuat di Ranah Minang, tumbuh besar dengan aroma rempah rendang yang menguar dari dapur ibundanya. Resep turun-temurun inilah yang menjadi inspirasi utamanya. Melihat potensi besar pada kuliner yang dinobatkan sebagai salah satu makanan terlezat di dunia ini, Ade terdorong untuk membawa rendang otentik ini ke pasar yang lebih luas.
"Setiap gigitan rendang itu adalah cerita, tentang keluarga, tentang tradisi, tentang kehangatan. Saya ingin orang lain juga merasakan keajaiban itu," kata Ade Surianto di dapur Katuju, Jalan Lolong Karan, Sungai Sapih, Kecamatan Kuranji, Kota Padang, Sumatera Barat, Senin (16/6/2025).
Rendang itu bukan cuma masakan, tapi warisan. Ia ingin kelezatan dan filosofinya bisa dinikmati lebih banyak orang, di mana pun mereka berada. Ide tersebut kemudian disambut antusias oleh Willy Novembra, seorang co-founder dengan latar belakang bisnis yang kuat. Bersama, mereka merancang brand identity Katuju: kualitas premium, keaslian rasa, dan kemudahan akses.
"Kata katuju berasal dari bahasa Minangkabau. Itu sebuah ungkapan untuk menyatakan sesuatu yang disukai. Kata itu juga bisa merepresentasikan lima pancaindra yang terlibat dalam penilaian sesuatu. Katuju erat kaitannya dengan indra pengecap (selera, rasa), dengan penglihatan (bentuk, rupa), pendengaran, penciuman (aroma), dan sentuhan (tekstur)," sebutnya.
Pada tahap awal, tantangan terbesar adalah konsistensi rasa dan daya tahan produk. Rendang, meskipun dapat bertahan lama, memerlukan proses pengemasan yang tepat agar tetap segar dan lezat saat tiba di tangan konsumen. Riset dan pengembangan intensif dilakukan, mulai dari pemilihan bahan baku terbaik hingga teknik pengemasan vakum yang higienis dan efektifnext
Komentar