Muktamar AIPKI 2025, Pendirian FK Harus Dibarengi Kendali Mutu, Kualitas dan Kendali Biaya

Metro- 27-06-2025 21:44
Pemukulan gong oleh Dirjen Dikti Kemendiktisaintek Prof. Dr. Khairul Munadi, S.T, M.Eng pertanda dimulainya Muktamar AIPKI 2025 di The ZHM Premiere Hotel Padang, Jumat (27/6). IST
Pemukulan gong oleh Dirjen Dikti Kemendiktisaintek Prof. Dr. Khairul Munadi, S.T, M.Eng pertanda dimulainya Muktamar AIPKI 2025 di The ZHM Premiere Hotel Padang, Jumat (27/6). IST

Padang, Arunala.com--Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Andalas (Unand) mendapatkan kepercayaan menjadi tuan rumah Muktamar Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI) 2025 di The ZHM Premiere Hotel Padang, 27 sampai 29 Juni. Muktamar itu diresmikan oleh Dirjen Dikti Kemendiktisaintek Prof. Dr. Khairul Munadi, S.T, M.Eng didampingi Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah.

Dalam sambutannya, Dirjen Dikti Kemendiktisaintek Prof. Dr. Khairul Munadi, S.T, M.Eng, mengatakan Kemendiktisaintek terus berupaya penguatan pembukaan akses dan penguatan mutu untuk pendidikan kedokteran di Indonesia melalui pembukaan fakultas kedokteran, pendidikan akademi keperawatan dan program-program spesialis. "Tentu saja ini merupakan tantangan dan peluang bagi kita semua dalam rangka menindaklanjuti apa yang sudah digariskan Asta Cita oleh Bapak Presiden maupun Wakil Presiden. Dan saya kira sangat mungkin untuk dilakukan dan mungkin ditindaklanjuti bila kita bersama-sama melakukan konsolidasi dan interaksi dalam hal-hal strategis," tuturnya.

Turut dihadiri Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah, Rektor Unand Efa Yonnedi, Ph.D, Ketua Umum PP AIPKI Prof. Dr. dr. Budi Santoso, Sp.OG (K), Subsp.F.E.R, Dekan Fakultas Kedokteran Unand Dr.dr.Sukri Rahman, Sp.THT-BKL, Subsp.Onk(K), FACS, FFSTEd, direksi rumah sakit dan peserta Muktamar AIPKI 2025.

Ia mengatakan dari segi sumber daya manusia sudah cukup. Hanya saja tinggal langkah bersama pimpinan Fakultas Kedokteran dengan pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi dan Kementerian Kesehatan tentunya. "Dan dalam konteks ini untuk bisa mewujudkan harapan Bapak Presiden menambah jumlah fakultas kedokteran di kampus-kampus dalam negeri," harapnya.

Ketua Umum PP AIPKI Prof. Dr. dr. Budi Santoso, Sp.OG (K), Subsp.F.E.R, mengatakan saat ini tercatat 127 fakultas kedokteran baik negeri maupun swasta. Dibanding tahun 2022 hanya 76 fakultas kedokteran. Selama tiga tahun sudah meningkat sedemikian banyaknya dan ada beberapa yang menunggu antrean untuk diresmikan atau untuk membuka pendaftarannya.

"Sebelumnya bapak Presiden Prabowo menyatakan akan ditambah jumlah fakultas kedokteran, jumlah akademi-akademi keperawatan dan jumlah prodi spesialis. Tentunya hal ini kita anggap sebuah peluang bahwa dengan meningkatkan jumlah fakultas kedokteran, syarat-syarat dengan kualitas itu tetap menjadi syarat untuk pendirian fakultas kedokteran. Dan diharapkan pada pendirian fakultas kedokteran ada kendali mutu, kualitas dipertahankan dan kendali biaya agar supaya seluruh maayarakat Indonesia bisa menikmati untuk menjadi dokter," tuturnya.

Sementara itu, Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah mengakui Sumbar masih kekurangan dokter. Berdasar data penduduk Sumbar tahun 2024 sebanyak 5,8 juta orang dengan jumlah dokter umum 2.714 orang maka rasio dokter di Sumbar saat ini adalah 0,47 dibanding 1.000 penduduk. Artinya di Sumbar masih kekurangan sebanyak 3.122 orang berdasar rasio di atas.

"Bayangkan empat fakultas kedokteran di Sumbar tetapi kita masih kekurangan dokter. Bayangkan juga provinsi hang hanya memiliki satu fakultas kedokteran. Oleh sebab itu memang perlu pemerataan dan penyebaran. Serta perlu pertumbuhan fakultas kedokteran untuk menghasilkan dokter-dokter untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat," harapnya.

Rektor Unand Efa Yonnedi, Ph.D mengatakan Unand melalui Fakultas Kedokteran terus memperkuat sistem kesehatan nasional. Saat ini kami tengah mendorong jejaring rumah sakit pendidikan, pengembangan riset translasi, peningkatan publikasi ilmiah, serta akselerasi akreditasi internasional. "Kami juga mendukung tata kelola fakultas kedokteran yang bersih, transparan dan akuntabel. Kepemimpinan dekan dan manajerial fakultas sangat menentukan keberhasilan reformasi institusional yang kita galakkan bersama," tukasnya. (*next

Komentar