Pariaman, Arunala.com - Persoalan pekerja rentan yang ada di Kota Pariaman jadi perhatian yang harus diatasi bagi pemko setempat.
Menjawab hal itu, Pemko Pariaman kemudian menggandeng BPJS Ketenagakerjaan Padangpariaman mengatasi kondisi pekerja rentan ini.
Melalui kerja sama ini, pemko ini kemudian meluncurkan program Gerakan Satu Pegawai Satu Pekerja Rentan (TuWai KeTan).
"Ini bukti kepedulian pemko melalui para Aparatur Sipil Negara (ASN) di kotanya untuk berkontribusi langsung melindungi para pekerja rentan," ungkap Wali Kota Pariaman, Yota Balad.
Penegasan ini sekaligus menandai program TuWai KeTan dimulai yakni Kamis (3/7/2025) setelah diluncurkan di Kelurahan Kampung Jawa II, Kota Pariaman.
Dalam pelaksanaan program ini, jelas Yota Balad, satu pegawai melindungi satu pekerja sebagai langkah penanganan kemiskinan ekstrem di kota itu.
"Meski satu langkah kecil, namun bermakna besar, inilah bentuk gotong royong modern yang sesuai dengan semangat bangsa kita," ujar Yota Balad.
Ia melanjutkan, perlindungan jaminan sosial Ketenagakerjaan, merupakan salah satu program prioritas ia canangkan bersama Wawako Mulyadi.
Dia mengatakan, program peduli pekerja rentan ini lahir dari kepedulian yang tumbuh ketika ia bersama Mulyadi turun langsung ke lapanganya.
"Di kesempatan itu kami melihat, mendengar, dan merasakan denyut kehidupan masyarakat, terutama yang berada dalam situasi rentan," tukasnya.
Maka dari itu, Yota Balad berharap gerakan TuWai KeTan ini dapat diikuti seluruh ASN di Pemko Pariaman.
Ia juga mengajak para ASN menyisihkan sedikit hartanya dalam "Gerakan Sedekah" untuk anak yatim.
"Harapan saya, dua gerakan ini bukan hanya program seremonial semata, justru harus diiringi langkah konkrit," ucap Yota Balad.
Ditargetkan, dengan adanya dua gerakan ini dalam beberapa tahun ke depan, seluruh pekerja rentan di Kota Pariaman terlindungi.
"Hingga kemudian tidak ada lagi masyarakat yang jatuh miskin karena kehilangan tulang punggung keluarga akibat kecelakaan kerja atau kematian," tutupnya. (*)
Komentar