Padang, Arunala.com - Seorang pianis dan komponis ternama Indonesia, Ananda Sukarlan memiliki penilai tersendiri tentang perkembang kompetisi musik klasik hingga saat ini.
Ananda menuturkan, sejarah mencatat kompetisi musik klasik pertama yaitu Anton Rubinstein Piano Competition di Rusia tahun 1890.
"Sementara di Indonesia, kompetisi musik klasik pertama adalah Ananda Sukarlan Award," ungkap Ananda dalam rilis tertulisnya, Kamis (4/9/2025).
Penamaan kompetisi ini, lanjutnya, diangkat dari nama komponis & pianis Ananda Sukarlan, seorang yang ditulis oleh Sydney Morning Herald tahun 2000 sebagai "One of the world's leading pianists at the forefront of championing new piano music".
Ia tak sendirian, ia telah bekerja sama dengan Yayasan Cipta tahun 1999 untuk mengadakan kompetisi "Cipta Award" tapi tidak berlangsung lama.
Itu sebabnya Pia Alisjahbana (pendiri Femina Group) mengajaknya untuk mendirikan kompetisi baru dengan konsep yang sama sehingga lahirlah Ananda Sukarlan Award atau ASA tahun 2008.
Pada tahun 2011, Amadeus Enterprise di Surabaya dengan pendirinya Patrisna May Widuri mendirikan kompetisi "Tembang Puitik Ananda Sukarlan".
Sejak pandemi, pihak Ananda Sukarlan Center mengambil alih dan menggabungkannya, sehingga kini ASA adalah untuk semua instrumen dan vokal klasik.
Ia menambahkan, ketangguhan dan kesulitan ASA dalam semua kategori yang memang diperuntukkan bagi para musikus yang sudah kuliah musik atau bahkan profesional, sehingga menciptakan kompetisi yang lebih "bersahabat" yaitu Kompetisi Piano Nusantara (KPN) tahun 2016.
"KPN ditujukan kepada musikus yang lebih muda, bahkan yang belum pernah ikut kompetisi, dan juga yang masih pemula," tukasnya.
Setelah terputus karena pandemi di 2020, lanjutnya, KPN diselenggarakan kembali tahun 2024, kini dengan tambahan "plus" karena berlaku untuk semua instrumen dan vokal klasik.
Dirinya mengaku bahwa pemerintah Perancis melalui Institut Francais d'Indonesie telah mendukung Ananda Sukarlan Award sejak 2014next
Komentar