Produk Ikan Teri Mandeh Dilirik Pasar Malaysia, Terindonesia Tekan LoI Senilai USD 48 Ribu di SECF 2025

Ekonomi- 15-09-2025 08:21
Terindonesia mencatat capaian penting dengan menandatangani Letter of Intent (LoI) senilai USD 48.854 bersama calon pembeli asal Malaysia saat ajang Sumbar Economy Creative Festival (SECF) 2025. IST
Terindonesia mencatat capaian penting dengan menandatangani Letter of Intent (LoI) senilai USD 48.854 bersama calon pembeli asal Malaysia saat ajang Sumbar Economy Creative Festival (SECF) 2025. IST

Padang, Arunala.com—Terindonesia, usaha yang bergerak di bidang pengolahan hasil laut, mencatat capaian penting dengan menandatangani Letter of Intent (LoI) senilai USD 48.854 bersama calon pembeli asal Malaysia. Penandatanganan ini berlangsung dalam ajang Sumbar Economy Creative Festival (SECF) 2025, yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumatera Barat di The ZHM Premiere Hotel Padang, pada 12--14 September 2025.

Pemilik Terindonesia, Renol Eka Putra, menyampaikan rasa syukur dan kebanggaannya atas kesempatan ini. Menurutnya, penandatanganan LoI menjadi langkah awal yang membuka peluang lebih luas bagi produk lokal Sumatera Barat untuk menembus pasar internasional.

"Alhamdulillah, kami mendapat kesempatan menjalin kesepakatan awal dengan calon pembeli dari Malaysia. Ini menjadi pijakan penting bagi kami untuk terus memperluas jangkauan pasar. Kami optimistis kualitas ikan teri mandeh yang kami produksi dapat memenuhi standar dan selera konsumen luar negeri," kata Renol.

Renol menjelaskan, nilai kesepakatan tersebut terkait rencana ekspor produk unggulan mereka, yakni ikan teri mandeh. Ikan teri yang berasal dari perairan Mandeh, Pesisir Selatan, dikenal memiliki rasa gurih khas dan kualitas unggul, sehingga banyak diminati di pasar domestik maupun internasional.

"Kami menjaga proses pengolahan dengan cara higienis dan modern agar produk yang sampai di tangan konsumen tetap terjamin mutunya," tambahnya.

Renol berharap capaian ini bisa menjadi inspirasi bagi pelaku usaha lainnya di Sumatera Barat untuk semakin berinovasi dan meningkatkan kualitas produk. "Dengan dukungan berbagai pihak, termasuk Bank Indonesia, kami yakin potensi ekonomi kreatif dan produk lokal Sumbar memiliki peluang besar untuk bersaing di tingkat global," tegasnya.

SECF 2025 sendiri menjadi platform strategis bagi UMKM untuk memperkenalkan produk, memperluas jejaring, dan menjalin kemitraan bisnis melalui pameran maupun sesi business matching yang mempertemukan produsen dengan calon pembeli dari dalam dan luar negeri.(*)

Komentar