Hindari Keracunan Obat, Ade Rezki Edukasi Masyarakat Kota Pariaman

Kesehatan- 01-11-2025 13:12
Wali Kota Pariaman, Yota Balad membuka sosialisasi KIE yang dihadiri Anggota Komisi IX DPR RI, Ade Rezki Pratama, Sabtu (1/11/2025). IST
Wali Kota Pariaman, Yota Balad membuka sosialisasi KIE yang dihadiri Anggota Komisi IX DPR RI, Ade Rezki Pratama, Sabtu (1/11/2025). IST

Pariaman, Arunala.com - BPOM Padang bersama Pemko Pariaman sosialisasi pemberdayaan Masyarakat melalui Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE), Sabtu (1/11/2025).

Kegiatan yang pelaku UMKM serta tokoh masyarakat yang ada di Kota Pariaman itu diinisiasi oleh Anggota Komisi IX DPR RI, Ade Rezki Pratama.

Wali Kota Pariaman, Yota Balad dalam sambutannya mengatakan, sosialisasi ini merupakan upaya meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam memilih produk obat dan makanan yang aman, bermutu dan terhindar dari produk ilegal dan berbahaya.

"Saya berharap kegiatan ini dapat mengedukasi para pelaku UMKM yang ada di Kota Pariaman, untuk memproduksi produk yang higienis serta aman dikonsumsi agar mempunyai pasar yang luas dan professional," ujar Yota Balad.

Pada sosialisasi tersebut Ade Rizki Pratama menjelaskan, pelaksanaan program KIE bertujuan meningkatkan pengetahuan masyarakat agar dapat melindungi dirinya dari makanan yang tidak memenuhi ketentuan dan mengerti akan pentingnya keamanan pangan.

"Salah satu bentuk nyata strategi ini adalah kegiatan Pemberdayaan Masyarakat melalui Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) yang dilakukan oleh Pemko Pariaman sebagai lintas sektor yang menjadi mitra BPOM," kata Ade Rizki.

Dia menambahkan, dalam mengembangkan komunikasi risiko dibutuhkan peran lintas sektor yang bisa menjangkau penerima manfaat yang ditargetkan yaitu masyarakat dan komunitas masyarakat.

Sementara Kepala BPOM Padang, M Suhendri, menuturkan saat ini banyak sekali obat-obatan palsu yang beredar ditengah masyarakat.

"Kami mengajak masyarakat agar menjadI konsumen cerdas dan cermat obat-obatan terhadap akan dikonsumsi," ujar Suhendri.

Soalnya, sambung dia, saat ini cukup banyak beredar obat palsu, makanya masyarakan bisa mengeceknya menggunakan aplikasi Cek Klik yang diluncurkan oleh BPOM untuk memastikan kondisi obat.

Ia memaparkan, ada empat langkah dalam aplikasi Cek Klik yang bisa digunakan masyarakat untuk mengetahui apakah obat-obatan tersebut baik atau tidak.

"Empat langkah itu, pertama cek kemasan obat, kedua cek label obat, ketiga cek izin edar obat, dan ke empat cek kadaluarsa obat," beber Suhendri.

Beliau juga menekankan bagaimana pentingnya masyarakat ikut berperan serta dalam melakukan pengawasan obat dan makanan. (*)

Komentar