Bank Nagari Ikut Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik Rp 209 Miliar

Ekonomi- 11-12-2025 18:44
Penandatanganan Perjanjian Pembiayaan Kredit Sindikasi yang dihadiri Direktur Bank Nagari Gusti Candra dan Direktur Kredit & Syariah Bank Nagari Hafid Dauli, serta disaksikan oleh Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah. IST
Penandatanganan Perjanjian Pembiayaan Kredit Sindikasi yang dihadiri Direktur Bank Nagari Gusti Candra dan Direktur Kredit & Syariah Bank Nagari Hafid Dauli, serta disaksikan oleh Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah. IST

Jakarta, Arunala.com--Bank Nagari mengukuhkan komitmennya sebagai motor penggerak pembangunan daerah dengan menyalurkan pembiayaan untuk Proyek Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) Flyover Panorama I, yang dikenal sebagai Sitinjau Lauik 1. Proyek bernilai total Rp 2,8 triliun ini menjadi inisiatif strategis yang diprioritaskan oleh Pemprov Sumbar untuk meningkatkan konektivitas, keselamatan, dan daya saing ekonomi wilayah.

Keikutsertaan Bank Nagari dalam pembiayaan ini ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Pembiayaan Kredit Sindikasi di Mangkuluhur Artotel Suites Jakarta pada Kamis (11/12/2025). Acara ini dihadiri langsung oleh Direktur Bank Nagari Gusti Candra dan Direktur Kredit & Syariah Bank Nagari Hafid Dauli, serta disaksikan oleh Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah.

Proyek Flyover Sitinjau Lauik 1 dibiayai melalui skema kredit sindikasi yang melibatkan enam lembaga keuangan nasional, yaitu BNI, BRI, PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI), BTN, Bank Nagari, dan Bank Syariah Indonesia (BSI). Dari total fasilitas kredit sindikasi sebesar Rp 2,2 triliun, Bank Nagari mengambil porsi pembiayaan sebesarRp 209 Miliar, yang merupakan 9,5 persen dari total fasilitas tersebut. Porsi ini terbagi dua yaitu Rp 100 miliar melalui skema Pembiayaan Konvensional dan Rp 109 miliar melalui skema Pembiayaan Syariah.

Kontribusi besar dari Bank Nagari ini menjadi bukti nyata bahwa bank daerah memiliki kapabilitas untuk menjadi pemain utama dalam pembiayaan proyek-proyek infrastruktur nasional berskala besar, membawa dampak jangka panjang bagi masyarakat Sumbar.

Flyover Panorama I (Sitinjau Lauik 1) direncanakan sebagai proyek berkelanjutan yang akan menjadi ikon baru Sumatera Barat, menyusul kesuksesan monumental Kelok 9 yang telah memicu efek ekonomi berantai. Flyover ini diharapkan mampu menggantikan jalur Sitinjau Lauik yang selama ini dikenal memiliki tingkat elevasi ekstrem dan rawan longsor, sehingga menawarkan jalur alternatif yang lebih aman, stabil, dan efisien bagi mobilitas masyarakat dan angkutan logistik. Manfaatnya mencakup peningkatan arus logistik, pertumbuhan perdagangan dan pariwisata, serta percepatan distribusi barang dan jasanext

Komentar