Limapuluh Kota, Arunala - Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah mengapresiasi keberadaan Yayasan Pendidikan Bustanul Ulum, di Situjuah Limo Nagari, Kabupaten Limapuluh Kota, karena telah banyak mencetak para cendikiawan yang pada masa perjuangan mempertahankan kemerdekaan republik ini, tentu turut memberikan kontribusi besar.
Ini disampaikan Mahyeldi saat menghadiri Milad ke-91 yayasan yang telah berdiri sejak 20 Maret 1931 itu sebagai madrasah dan saat ini bertransformasi menjadi sekolah dasar Islam terpadu.
"Selamat atas milad ke-91 Bustanul Ulum, yang telah melahirkan banyak alumni yang telah berkontribusi dan mewarnai perjalanan sejarah dan kehidupan berbangsa Indonesia," ujar Mahyeldi di tempat yayasan itu, Sabtu (19/3).
Baca Juga
Apalagi, sambung Mahyeldi, Nagari Situjuah merupakan daerah bersejarah yang berperan penting dalam mempertahankan NKRI. Saya yakin tokoh-tokoh Bustanul Ulum ikut mewarnai perjuangan kemerdekaan dulu.
Mahyeldi jug menyampaikan, keberadaan dan kemajuan pendidikan memang menjadi perhatian Pemprov Sumbar dan juga pemkab dan pemko.
"Sebab pendidikan merupakan suatu yang melekat pada orang Minangkabau, selain surau (agama) dan pasar (perdagangan)," tegas Mahyeldi.
Sebab itu, dirinya bersama-sama dengan Pemkab Limapuluh Kota akan terus berupaya meningkatkan pembangunan akses jalan, termasuk di Situjuah yang akhirnya akan mendorong perkembangan pembangunan, kemudahan distribusi hasil pertanian seperti kopi Situjuah, termasuk akses ke pendidikan seperti Bustanul Ulum.
Ketua Umum Yayasan Bustanul Ulum, Fachri Syahruddin, menyebut saat ini tercatat ada 238 murid SD IT dan 60 siswa TK IT yang mendapat pendidikan di Bustanul Ulum.
Seiring bertambahnya minat ke sekolah ini, kedepan, Yayasan telah menyiapkan masterplan penambahan ruang kelas hingga 21 ruang kelas dan juga menyiapkan program pendidikan untuk nagari.
"Tujuannya untuk mencetak generasi Qurani sehingga bisa melanjutkan pendidikan ke sekolah lanjutan unggulan," kata Fachri Syahruddin. (*)
Komentar