.
"Jadi kegiatan ini bertambah semarak," ungkapnya.
Pagelaran busana di atas trotoar ini juga sekaligus mengampanyekan trotoar sebagai tempat yang nyaman dan aman bagi pejalan kaki.
"Iven ini sengaja digelar di area pedestrian selain untuk memberikan keunikan juga sekaligus untuk mengkampanyekan trotoar yang nyaman dan aman bagi pejalan kaki," tutur Berry.
Berry sendiri mengeluarkan koleksi terbaiknya dalam Payakumbuh Local Pride kali ini. Tema busananya "Amoris et Creulei". Artinya, biru cintaku. Dimana, Kota Payakumbuh dijuluki Payakumbuh Kota Biru.
Rancangan ini mengangkat kerajinan khas kota ini. "Intinya mencintai daerah dan mengangkat kerajinan daerah kita agar dikenal masyarakat luas," tegas Berry.
Bahan busana karya Berry Mirsha ini berbahan echoprint.
"Dimana, echoprint bahan yang diproduksi di Payakumbuh yang menggunakan dedaunan. Jadi terkesan unik dan elegan ketika menggunakannnya," tuturnya.
Berry berharap iven Payakumbuh Local Pride ini berlanjut dan akan ada setiap tahunnya.
"Dikarenakan ini wadah yang tepat untuk kita mempromosikan produk-produk lokal," harapnya.
Komentar