.
Para penjahit mitra-mitra Maharrani ini membentuk konsep setiap penjahit bekerja dari rumah. Apalagi rumah mereka saling berdekatan.
Dengan demikian, penjahit-penjahit mitra Maharrani ini saling menguatkan dan membantu.
"Penjahitnya mayoritas perempuan, karena kita paham sibuknya perempuan di rumah. Jadi bisa menjahit, bisa ngurusi anak dan suami juga. Mereka bisa saling tanya, bantu-membantu, sebab belok dikit saja jahitannya harus dibongkar demi kualitas. Akhirnya terbentuk Kampung Jahit," tutur ibu dua anak ini seraya mengatakan selain ibu-ibu, ada pula penjahit laki-laki yang ambil bagian dalam usaha tersebut.
Elsa menceritakan, proses penjahitan dilakukan oleh mitra di rumah masing-masing. Para mitra menjahit menggunakan mesin jahit mereka sendiri.
Namun, bagi yang tidak punya atau mesinnya perlu diganti, Maharrani meminjamkan atau membantu membelikan mesin yang dibayar mitra secara kredit tanpa bunganext
Komentar