Ingin Maju, Rahmat Saleh Minta KWT Mutlak Kuasai Teknologi dan Taat Admistrasi

Ekonomi- 13-07-2025 12:54
Anggota Komisi IV DPR RI, Rahmat Saleh berdialog dengan para anggota KWT Durian Tarung di Padang, Minggu (13/7/2025). IST
Anggota Komisi IV DPR RI, Rahmat Saleh berdialog dengan para anggota KWT Durian Tarung di Padang, Minggu (13/7/2025). IST

Padang, Arunala.com - Kelompok Wanita Tani (KWT) diminta bisa menguasai teknologi dan kelengkapan administrasi jika ingin tetap eksis.

Permintaan ini diungkapkan Anggota Komisi IV DPR RI, Rahmat Saleh berdialog dengan para anggota KWT Durian Tarung di Padang, Minggu (13/7/2025).

"Menghadapi era pertanian modern saat ini, dua syarat yang sebutkan tadi menjadi syarat mutlak agar KWT dapat mengakses berbagai program pemberdayaan dari pemerintah pusat," kata Rahmat Saleh.

Rahmat menyampaikan, perkembangan sektor pertanian telah mengarah pada pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi

Ini tidak hanya berlaku di skala besar, tetapi juga menyentuh aktivitas bertani di lingkungan rumah tangga.

Maka dari itu, Rahmat Saleh menyampaikan pentingnya transformasi pola pikir dan metode bertani agar lebih relevan dengan tuntutan zaman.

"Sekarang ini sudah zamannya teknologi. Kalau kita tidak ikut, akan tertinggal. KWT harus mulai mengenal cara bertani modern dan efisien," ucapnya.

Selain aspek teknologi, Rahmat juga menyoroti pentingnya kesiapan administratif kelompok tani.

Dia mengingatkan berbagai program kementerian tersedia, namun akses terhadapnya sangat tergantung pada kelengkapan dokumen dan legalitas kelompok.

"Program dari kementerian itu ada. Tapi kalau kita tidak siap secara administrasi, ya tidak bisa ikut. Itu yang harus kita perbaiki," ujarnya

Dia menambahkan, Komisi IV DPR RI akan terus mengawal agar kebijakan kementerian pertanian dan lembaga terkait dapat menjangkau kelompok-kelompok masyarakat paling bawah, termasuk KWT.

Menurutnya, pendekatan berbasis kebutuhan nyata di lapangan harus menjadi arah pembangunan sektor pertanian ke depan.

Rahmat menyatakan komitmennya untuk mendorong pengarusutamaan peran perempuan dalam sektor pertanian, terutama di Sumatera Barat.

Ia menilai peran strategis KWT sangat menentukan dalam menjaga ketahanan pangan di tingkat keluarga serta penguatan ekonomi rumah tangga melalui kegiatan pertanian skala kecil.

"KWT adalah bagian penting dari pembangunan desa dan kota. Peran ibu-ibu sangat strategis, terutama dalam menjaga pangan keluarga dan menciptakan ekonomi mikro di rumah tangga," tutupnya. (*)

Komentar