Padang, Arunala.com - Kehancuran sebuah negara yang berbilang kaum dimulai dengan menguatnya identitas-identitas etnis, suku, ras dan agama yang dipolitisasi untuk kekuasaan belaka. Realita ini harus dipahami oleh elite politik dan masa pendukungnya untuk tidak bermain-main dengan politik identitas. Apalagi untuk memenangkan Pemilu.
"Walaupun Pemilu adalah sarana untuk rakyat memilih elite dalam kerangka pembentukan kepemimpinan di level lokal dan nasional. Namun bukan berarti rakyat harus dimanipulasi dengan isu-isu identitas sempit yang dapat mengancam persatuan dan kesatuan. Kondisi inilah yang harus dipahami secara bijaksana oleh elite politik dalam menggunakan kekuasaannya," kata dosen Departemen Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Andalas Prof Dr Asrinaldi MSi saat Orasi Ilmiah Pengukuhan Guru Besar dalam Bidang Ilmu Politik FISIP Unand, di Convention Hall Unand, Senin (15/5)next
Komentar