Keanekaragaman budaya merupakan salah satu keunikan yang terdapat di Indonesia ini dengan beragam suku bangsa yang ada di seluruh dunia, begitu pula dengan keragaman budaya Indonesia.
Kita sebagai warga negara Indonesia, tak dapat memungkiri bahwa keberadaan negara Indonesia ini sendiri menghasilkan keragaman yang tidak terkira, mulai dari keragaman ras, suku bangsa hingga bahasa.
Hakikatnya, keragaman budaya Indonesia muncul dari berbagai kebudayaan-kebudayaan lokal yang terus tumbuh dan berkembang di masyarakatnya.
Adapula munculnya keragaman budaya tersebut akibat dari pengaruh yang tampak dan merekah di masyarakat sehingga menciptakan kebudayaan itu sendiri.
Indonesia mempunyai keanekaragaman budaya pada setiap daerahnya, dengan beragam adat istiadat yang masih dilestarikan hingga pada saat ini.
Kekayaan budaya Indonesia yang semakin terasa karena setiap suka memiliki adat dan tradisi yang berbeda.
Dari Sabang hingga Merauke beragam tradisi bisa kita temukan.
Masing-masing daerah pastinya memiliki tradisinya tersendiri. Setiap tradisi yang ada sudah menjadi budaya turun temurun dari para nenek moyang yang diwariskan kepada anak cucu.
Tradisi-tradisi ini masih dijaga sampai sekarang, jadi kita tetap bisa melihat bagaimana tradisi ini hidup berdampingan dengan masyarakat.
Istilah tradisi berasal dari bahasa Latin, yaitu traditio yang artinya diteruskan atau kebiasaan.
Dalam bahasa Inggris kata tradisi berasal dari kata traditium, yang artinya segala sesuatu yang ditransmisikan.
Tradisi adalah suatu perilaku atau kepercayaan yang diwariskan dari generasi ke generasi yang menjadi karakteristik dan pengetahuan sekelompok orang tertentu dengan pola perilaku bersama yang diturunkan dan dapat dilihat sebagai pertumbuhan identitas kelompok tertentu.
Menurut KBBI, tradisi adalah adat kebiasaan turun-temurun (dari nenek moyang) yang masih dijalankan dalam masyarakat.
Tradisi juga berarti penilaian atau anggapan bahwa cara-cara yang telah ada merupakan yang paling baik dan benar.
Menurut Azizi (1999), tradisi adalah kebiasaan masyarakat yang telah dilakukan berulang kali secara turun-temurun, menjadi warisan masa lalu yang dilestarikan, dijalankan dan dipercaya hingga saat ini.
Tradisi atau adat dapat berupa nilai, norma sosial, pola kelakuan dan adat kebiasaan lain yang merupakan wujud dari berbagai aspek kehidupan.
Menurut Supardan (2011), tradisi adalah suatu pola perilaku atau kepercayaan yang telah menjadi bagian dari suatu budaya yang telah lama dikenal sehingga menjadi adat istiadat dan kepercayaan yang secara turun temurun.
Nah, pastinya sebagai orang Indonesia bangga karena tradisi dan adat istiadat ini cuma bisa ditemukan di tanah air kita saja, Minangkabau terkenal dengan tradisinya yang kental yang sampai sekarang masih dijalankan oleh masyarakat, salah satunya yaitu Tradisi Bakaua (Paik ka Tompat) di Nagari Pulasan, Kabupaten Sijunjung.
Bakaua merupakan sebuah tradisi turun temurun di Nagari Pulasan Kabupaten Sijunjuang yang dilakukan setiap tahun.
Tujuan dari tradisi ini yaitu untuk menghilangkan bala atau segala macam yang berniat jahat pada padi agar padi tersebut tidak berulah.
Pai ka tompat (Tompat) adalah sebuah tempat seperti pendopo.
Bakua dilakukan saat usia padi berumur dua bulan.
Nah, pai ka tompat ini setiap rumah harus membawa tujuh macam tumbuhan yaitu (cikumpai, cikarau, sitawa, sidingin, sagalian pudiang, bungo rayo kuniang dan bungo rayo merah) dibungkus menggunakan kertas koran lalu diikat dengan kain dan diberi nama.
Kemudian tujuh macam tumbuhan tersebut dibawa ke tompat dan dikumpulkan dengan tumbuhan lainnya untuk didoakan(dipaurehan).
Selain membawa tujuh macam tumbuhan tersebut setiap orang juga membawa nasi dengan dulang.
Setelah tujuh macam tumbuhan itu didoakan, lalu dilanjutkan dengan makan bersama.
Tumbuhan yang sudah didoakan tadi dipotong-potong lalu dibawa pulang dan ditaburkan ke sawah milik masing-masing warga.
Setelah padi berusia cukup untuk dipanen, biasanya panen dilakukan hampir serentak sesudah lebaran oleh masyarakat setempat.
Tradisi Bakaua ini dilaksanakan dua minggu setelah Lebaran sesudah panen yang diadakan sangat meriah dengan membantai kerbau, dan tidak lupa disambut dengan kesenian adat seperti pencak silat, tari piring dan lain.
Biasanya ninik mamak dari berbagai suku yang ada diundang semua untuk mendoa dan makan bersama di balai adat yang ada di nagari itu.
Tradisi ini masih dilakukan oleh masyarakat yang ada di nagari tersebut setiap tahun sampai pada saat sekarang ini.
Apakah tradisi yang telah ada harus dipertahankan?
Tentu iya, karena itu merupakan ciri khas dan kepribadian suatu budaya, jika tidak dipertahankan maka budaya tersebut tidak akan memiliki ciri khas dan tidak akan memiliki budaya lagi.
Dengan kebudayaan yang beragam, patutlah generasi muda Bangsa Indonesia merasa bangga sehingga timbul rasa cinta untuk menjaga dan melestarikannya.
Ada beberapa poin penting mengapa kita harus mempertahankan tradisi yang ada yaitu tradisi nusantara sebagai identitas bangsa Indonesia, merupakan warisan leluhur yang tak ternilai harganya, sebagai bentuk penghormatan terhadap leluhur dan membuat Indonesia dikenal oleh negara-negara lain sebagai Negara yang kaya akan tradisi.
Banyaknya tradisi yang kita miliki di nusantara ini tidak hanya cukup untuk dilestarikan, namun tradisi dan budaya lain perlu kita hargai.
Ada beberapa cara untuk menghargai tradisi di sekitar kita yakni menghormati tradisi dan adat istiadat daerah lain, tidak menghina atau menjelek-jelekan suku dan ras lain dan mau mengenal tradisi adat dan istiadat dari berbagai budaya dan suku yang ada di Indonesia ini.
Melestarikan tradisi yang saat ini dimiliki oleh daerah merupakan kewajiban dalam rangka untuk meningkatkan kualitas hidup yang berbudaya dan membaur kepada kearifan lokal itu sendiri.
Sehingga nantinya jangan sampai anak cucu kita tidak tahu akan budaya, tradisi dan bahkan kearifan lokal yang dimiliki .
Komentar