Sistem Pengolahan Sampah Inovatif, Kota Padang Wakili Indonesia di Ajang Internasional

Metro- 02-07-2025 09:20
Salah satu bank sampah di Kota Padang yang bekerja sama dengan PT Pegadaian. IST
Salah satu bank sampah di Kota Padang yang bekerja sama dengan PT Pegadaian. IST

Padang, Arunala.com - Pemko Padang menjadi wakil Indonesia di ajang penilaian ASEAN Environmentally Sustainable Cities (ESC) Award dan Certificate of Recognition (CoR) 2025.

Kota Padang masuk dalam penilaian untuk kategori Circular Economy atau ekonomi sirkular. Pasalnya Kota Bingkuang ini miliki inovasi dalam pola pengelolaan sampah.

Tidak hanya pengelolaan sampah ini menjadi potensi ekonomi, namun juga menggerakkan berbagai pihak termasuk masyarakat dalam menjadi ekosistem bersih dan bebas sampah.

Pencapaian ini menjadikan Padang sebagai wakil Indonesia dalam ajang bergengsi tingkat Asia Tenggara, sekaligus menegaskan komitmen kota tersebut dalam menjadikan sampah sebagai potensi, bukan beban.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Padang, Fadelan Fitra Masta, menyebutkan pencapaian ini berangkat dari berbagai program inovatif yang melibatkan langsung partisipasi warga. Salah satunya adalah program bank sampah yang didesain berbasis masyarakat dan bekerja sama dengan PT Pegadaian.

Program bertajuk "Meng Emaskan Sampah" dan "Sampah Jadi Uang" memungkinkan warga menukar sampah daur ulang dengan emas, uang tunai, atau menabung.

Inisiatif ini telah mengalihkan sekitar 15 persen sampah harian dari TPA dan menciptakan nilai ekonomi senilai Rp3,66 miliar.

"Selain berdampak pada lingkungan, program ini juga memberikan insentif ekonomi langsung bagi warga. Ini bentuk nyata dari ekonomi sirkular yang berjalan," kata Fadelan, Selasa (1/7/2025).

Tak hanya fokus pada sampah anorganik, Kota Padang juga mengembangkan pengelolaan limbah organik melalui budidaya maggot atau larva Black Soldier Fly (BSF).

Pada 2024, pusat dekomposisi maggot pertama resmi diluncurkan dan kini mampu mengolah lebih dari 22 ton sisa makanan per hari menjadi pakan ternak bernutrisi tinggi.

Di sisi lain, program "Nabuang Sarok" yang dijalankan bersama PT Semen Padang mendorong warga menyetorkan sampah anorganik bernilai rendah - seperti kantong plastik, sachet, kertas bekas, dan kain - untuk kemudian dijadikan bahan bakar alternatif (co-firing) menggantikan batu bara di industri semennext

Komentar