Ia menyebutkan kecerdasan buatan, otomatisasi, perubahan iklim, krisis ekonomi, hingga dinamika geopolitik dunia semuanya adalah tantangan nyata yang harus direspons dengan kesiapan dan daya saing yang tinggi. "Oleh karena itu, para lulusan tidak cukup hanya mengandalkan ijazah. Ijazah yang diterima ini bukanlah akhir dari perjalanan, melainkan awal dari tanggung jawab yang lebih besar. Di tengah arus perubahan yang cepat ini, kecerdasan intelektual saja tidak cukup. Diperlukan daya lenting (resilience), kolaborasi lintas disiplin, semangat belajar sepanjang hayat(lifelong learning), integritas moral yang teguh, serta keberanian untuk berinovasi dan beradaptasi," tukas Efa. (*)
Komentar