Padang, Arunala.com - Alek nagari yang diadakan pihak Kecamatan Lubuk Begalung (Lubeg) tidak hanya diisi dengan berbagai lomba bernuansa adat budaya semata.
Momen ini juga dilakukan pengukuhan sekitar 80 orang Mamak Tapian yang ada di 20 kampuang (kampung) di kecamatan tersebut, Sabtu (23/82025).
Rinciannya, 1 kampung kampung terdiri dari empat Mamak Tapian yakni dari suku Chaniago, Tanjung, Melayu dan Jambak), serta seorang Kapalo mudo/kampung.
Camat Lubeg, Noviandi Amir, mengatakan, pengukuhan ini bagian dari pihak kecamatan melestasikan adat budaya Minangkabau di salingka Nagari Nan XX ini (Kecamatan Lubeg, red).
"Sudah puluhah tahun KAN Nan XX Kecamatan Lubeg ini ingin mendirikan Mamak Tapian, dan Alhamdulillah baru saat ini bisa kami wujudkan," kata Camat yang akrab disapa Andi Amir ini.
Ditanya sejauh mana fungsi dari keberadaan Mamak Tapian ini di Lubeg?
Andi Amir menjelaskan, fungsi mereka untuk mewarisi adat istiadat Minang ini pada kampung mereka masing-masing.
"Selain itu Mamak Tapian ini menjadi penghubung bagi KAN sekaligus membantu dalam pengawasan adat istiadat yang ada di kampung mereka, dan ikit serta membina anak kemenakannya dari hal-hal yang tidak baik," ujar Andi Amir.
Tidak itu saja, lanjutnya, dengan adanya Mamak Tapian juga memudahkan Pemko Padang, khususnya Kecamatan Lubeg menghidupkan kembali norma-norma kehidupan ba nagari.
"Walau kita hidup di perkotaan karena tidak ada nagari, tapi semangat ba nagari itu tidak boleh hilang. Untuk menjaga semangat itu tetap ada, tentu ada perangkat adat yang salah satunya Mamak Tapian ini," tukas Andi Amir.
Ditanya lagi bagaimana masyarakat untuk bisa mengetahui adanya Mamak Tapian di kampung mereka?
Untuk hal ini, Andi Amir menerangkan tentu pihak kecamatan dan kelurahan lakukan sosialisasi pada masyarakat.
"Sebenarnya sosialisasi keberadaan Mamak Tapian itu sudah kami lakukan bersama pihak kelurahan, namun kini kami intenskan lagi sosialisasinya," beber Andi Amirnext
Komentar