Raudha Thaib: Cara Ajarkan Generasi Muda Minang Lebih Beretika

Metro- 24-08-2025 17:26
Salah satu penampilan peserta lomba Sumbang duo baleh yang diadakan pihak Kecamatan Lubuk Begalung di Kelurahan Parak Laweh Nan XX, Minggu (24/8/2025). (dok arunala.com)
Salah satu penampilan peserta lomba Sumbang duo baleh yang diadakan pihak Kecamatan Lubuk Begalung di Kelurahan Parak Laweh Nan XX, Minggu (24/8/2025). (dok arunala.com)

?

Bundo Raudha Thaib, mengaku, hal itu yang membuat dirinya merasa miris, karena tidak banyak dari masyarakat terlebih generasi milenial yang begitu mengerti maupun paham apa itu Sumbang dua baleh ini.

Di sisi lain ia secara pribadi juga bersyukur bahwa ide Sumbang duo baleh yang ia cetuskan saat menjadi Dewan Pendidikan Sumbar.

"Ini berangkat dengan adanya Undang-undang menyangkut adat, sehingga, Sumbang dua baleh yang saya cetuskan itu kemudian dimasukkan ke dalam kurikulum pendidikan di Sumbar, baik SMA/SMK maupun SMP sederajat," pungkas Raudha Thaib.

Sementara Camat Lubuk Begalung (Lubeg), Nofiandi Amir akrab disapa Andi Amir ini mengaku, lomba Sumbang duo baleh itu semata-semata menghidupkan kembali adat dan budaya Minang pada masyarakat, khususnya generasi muda.

"Memang dalam Sumbang dua baleh itu, mengajarkan kita cara bertiga dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari etika berpakaian, mengajarkan tata krama, hingga hal lainnya termasuk cara berkomunikasi dalam lingkup keluarga, tetangga maupun lingkup masyarakat yang lebih luas," kata Andi Amir.

Untuk diketahui, Sumbang duo baleh dalam adat Minangkabau merujuk pada dua belas aturan atau norma tidak tertulis yang mengatur perilaku dan tata krama perempuan Minangkabau.

Aturan ini bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan perempuan serta keluarganya, dan penerapannya dianggap penting dalam menjaga nilai-nilai adat. (cpt)

Komentar