Budidaya Melon Golden Premium Tanpa Tanah, Keltan Muda Padang Panen 1,ooo Biji

Ekonomi- 04-10-2025 17:12
Kebun Melon Golden Premium Hidroponik yang dibudidayakan tanpa tanah. IST
Kebun Melon Golden Premium Hidroponik yang dibudidayakan tanpa tanah. IST

Padang, Arunala.com - Kelompok Tani Muda di Teluk Kabung Tengah, Kota Padang, mengembangkan pertanian modern berbasis teknologi tanpa tanah.

Hasilnya, kelompok tani ini bisa menghasilkan 1.000 buah Melon Golden Premium Hidroponik pada panen perdana mereka.

Teknik penanaman yang dilakukan Keltan Muda ini menjadi langkah menjawab tantangan keterbatasan lahan di wilayah perkotaan.

Ketua Kelompok Tani Muda, Zakky Stany, menjelaskan, budidaya Melon hidroponik ini dimulai sejak awal tahun 2024 melalui dukungan program CSR PT Pertamina Patra Niaga Teluk Kabung.

"Dengan pola ini, dalam satu tahun, kami bahkan mampu melakukan panen hingga tiga kali," ungkap Zakky.

Dia menjelaskan, ada tiga varietas Melon yang ditanam kelompoknya, yaitu Melon putih (Kirani), Melon kuning (Golden Apolo), dan Melon hijau (Inthanon).

"Kami menjual Melon premium ini seharga Rp50 ribu per kilogram (kg) di lokasi agrowisata, sementara harga umum di pasaran Rp30 ribu per kg," ujar Zakky.

Budidaya Melon hidroponik ini, lanjut Zakky, dikelola secara profesional oleh anak-anak muda setempat dengan standar kebersihan tinggi.

Sistem hidroponik memungkinkan pertumbuhan tanaman lebih cepat dan efisien, dengan kualitas buah yang manis, segar, dan bertekstur renyah.

Di sisi lain, Wakil Wali Kota Padang, Maigus Nasir, yang hadir dalam panen perdana tersebut memberikan apresiasi terhadap semangat dan inovasi para petani muda itu.

Menurutnya, keberhasilan mereka merupakan bukti bahwa pertanian tidak lagi identik dengan pekerjaan tradisional, tapi telah bertransformasi menjadi bidang kreatif dan berorientasi bisnis.

Maigus menerangkan, Melon hidroponik hasil anak-anak muda Teluk Kabung Tengah ini luar biasa, baik dari segi rasa maupun kebersihannya.

"Ini menandakan bahwa generasi muda mampu berinovasi, bukan hanya memenuhi kebutuhan konsumsi, tetapi juga menghasilkan produk unggulan bernilai jual tinggi," ujar Maigus.

Maigus menambahkan, pertanian hidroponik merupakan bentuk adaptasi cerdas terhadap keterbatasan lahan dan perubahan iklim.

Selain meningkatkan produktivitas pangan, metode ini juga membuka peluang kerja baru bagi masyarakat.

Maigus menegaskan Pemko Padang akan terus memberikan dukungan kepada kelompok tani muda, baik melalui pelatihan, pembinaan, maupun fasilitasi akses pasar. (cpt)

Komentar