Akses Terputus, Mahyeldi Naik Speedboat Sambangi Warga Sungai Batang yang Terisolir

Metro- 04-12-2025 18:02
Gubernur Mahyeldi serahkan bantuan kepada masyarakat di Nagari Sungai Batang, Kamis (4/12/2025). IST
Gubernur Mahyeldi serahkan bantuan kepada masyarakat di Nagari Sungai Batang, Kamis (4/12/2025). IST

Agam, Arunala.com - Nagari Sungai Batang, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, didatangi Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah, Kamis (4/12/2025).

Menggunakan speedboat, Mahyeldi melihat nagari ini karena terisolasi akibat bencana banjir bandang yang terjadi di Sumbar beberapa hari lalu.

Mahyeldi mengatakan, sebagian akses yang terban sudah bisa dilalui secara darurat berkat inisiatif warga yang memasang batang kelapa sebagai jembatan sementara.

"Alhamdulillah, daerah yang jalannya terban itu sekarang sudah bisa dilewati secara darurat. Mudah-mudahan ini membantu mobilisasi alat berat, karena banyak titik longsor yang harus dibersihkan," ujarnya.

Ia menegaskan, normalisasi sungai juga menjadi pekerjaan mendesak agar aliran air tidak lagi meluap ke permukiman.

"Ini jadi pekerjaan pertama kita. Mudah-mudahan alat bisa segera masuk," tambahnya.

Menjawab pertanyaan soal target pembukaan akses, Mahyeldi menjelaskan bahwa prosesnya dilakukan bertahap.

"Tahap pertama roda dua bisa lewat, kemudian kendaraan pribadi, dan setelah itu alat berat masuk," terangnya.

Menurutnya, banyak titik longsor yang menyebabkan warga terisolasi. Karena itu minimal akses sepeda motor harus segera dibuka agar bantuan cepat sampai.

Mahyeldi juga meninjau kondisi pengungsi yang sementara menempati bekas bangunan pasar. Sekitar 60 warga berada di sana, sementara sebagian lainnya mengungsi ke rumah-rumah di dataran yang lebih tinggi.

"Tempatnya cukup aman. Suplai makanan juga sudah kita cek, alhamdulillah lancar. Pelayanan kesehatan juga sudah berjalan, dua puskesmas bekerja sama di Sungai Batang," jelasnya.

Obat-obatan disebutnya masih tersedia, namun ada beberapa kebutuhan mendesak lain seperti air bersih, air minum, dan pakaian kering. Banyak warga kehilangan pakaian karena semuanya basah saat menyelamatkan diri.

"Ini jadi agenda saya selanjutnya," ucapnya.

Terkait kerugian material, Mahyeldi menyebut perkiraan sementara sudah lebih dari Rp4 triliun dan masih mungkin bertambahnext

Komentar