Tim KKN Unand Nagari Limo Kaum Sukses Gelar Digital Ocean

Metro- 12-08-2022 21:23
Pemateri budaya digital, Rania Salsabila Festy saat berikan edukasi Digital Ocean kepada para siswa SMPN 3 Batusangkar, saat tim KKN Unand Nagari Limo Kaum, Tanahdatar, Jumat (12/8). (Dok : Istimewa)
Pemateri budaya digital, Rania Salsabila Festy saat berikan edukasi Digital Ocean kepada para siswa SMPN 3 Batusangkar, saat tim KKN Unand Nagari Limo Kaum, Tanahdatar, Jumat (12/8). (Dok : Istimewa)

Tanahdatar, Arunala - Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Andalas (Unand) untuk Nagari Limo Kaum, Tanahdatar, kembali adakan edukasi Digital Ocean di SMP Negeri 3 Batusangkar, Jumat (12/8).

Kegiatan kali ini merupakan sesi ketiga dari tim KKN Unand di kabupaten itu, sebelumnya hal yang sama juga telah diselenggarakan pada 5 dan 6 Agustus kemarin. Ketua Tim KKN Unand untuk Nagari Limo Kaum, Farhan Alfathra menyebutkan, kegiatan ini dijalankan demi memberikan pemahaman terkait batasan dalam dunia digital mulai dari bahaya rekam jejak digital, etika digital, hingga budaya digital.

"Dunia digital sama seperti lautan, dapat menghidupi dan juga mematikan. Karena, itu kami perlu mengetahui bagaimana bahaya hingga budaya dalam mengarungi lautan digital yang luas," ujar Ketua Farhan Alfathra didampingi pemateri Digital Ocean, Rania Salsabilla Festy, Jumat malam (12/8).

Baca Juga

Farhan menerangkan, kegiatan edukasi Digital Ocean di SMP Negeri 3 Batusangkar itu diikuti para siswa siswi kelas 7 di sesi pertama, kelas 9 di sesi kedua, serta kelas 8 di sesi ketiga.

Sementara, salah satu pemateri budaya digital, Rania dalam paparannya menyampaikan, pengguna media digital harus menjunjung nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika dalam bermedia sosial agar tidak terjerumus dalam dampak negatif arus media digital.

"Kita sebagai penerus bangsa harus tetap memahami dan menjaga nilai-nilai pancasila meskipun berada dalam dunia digital. Sebisa mungkin kita tetap memegang kebudayaan Indonesia dan mengajak negara luar untuk juga mengenal budaya negara kita," kata Rania.

Sementara itu, Ketua acara Digital Ocean Febri Madoni mengatakan kegiatan ini dapat menjadi wadah untuk mengenal seluk beluk dunia digital lebih dalam dari segi positif dan negatif.

Menurut Febri, hal ini juga dikhususkan bagi anak-anak, remaja, maupun kaum milenial sebagai pengguna media sosial terbanyak.

"Semoga kegiatan ini dapat membuat para siswa lebih berhati-hati dan bijak dalam dunia digital sesuai dengan adat istiadat, kebudayaan lokal, norma-norma yang berlaku, dan nilai nilai pancasila," kata Febri.

Adapun acara ini disambut hangat oleh warga sekolah SMP N 3 Batusangkar. Para peserta mengikuti kegiatan dengan diskusi, kuis, dan games yang membangkitkan semangat peserta memahami pentingnya batasan dalam dunia digital. (*)

Komentar