Gempa di Alaska Tidak Berpotensi Tsunami di Indonesia

Metro- 20-10-2020 09:08
Ilustrasi Gempabumi
Ilustrasi Gempabumi

Padang, Arunala - Selasa (20/10) dini hari sekitar pukul 03.54 WIB, wilayah Pantai Alaska diguncang gempa tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter dengan magnitudo M=7,5.

"Episenter gempabumi terletak pada koordinat 54,64 LU dan 159,87 BB , atau tepatnya berlokasi di lepas pantai tenggara Popof Island, Alaska, Amerika Utara pada kedalaman 40 km," tulis Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono dalam rilisnya yang diterima Arunala.com , Selasa (20/10) pagi.

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, sebut Rahmat, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas pada lempeng Alaska.

Baca Juga

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan mendatar (strike-slip faul)," jelas Rahmat.

Dia menjelaskan, Pacific Tsunami Warning Center (PTWC) memberikan informasi bahwa gempabumi ini berpotensi menimbulkan tsunami lokal di sekitar wilayah Alaska dalam radius 300 km dari pusat gempa.

Pemantauan ketinggian muka air laut di sekitar pusat gempa menunjukkan adanya kenaikan muka air laut di beberapa stasiun tide gauge, diantaranya: Sand Point 1,4 meter, Dutch_Hbr_Unalaska 0,2 meter, Atka 0,2 meter.

"Dari hasil pemodelan, tsunami akan tiba di wilayah Indonesia tepatnya di utara Papua pada pukul 14.00 WIB, tapi dengan ketinggian tsunami yang tidak signifikan (kurang dari 2 cm). Berdasarkan hasil pemodelan ini BMKG tidak mengeluarkan Peringatan Dini Tsunami untuk wilayah Indonesia," sebut Rahmat .

Gempabumi Susulan

Dalam pengamatan BMKG, jelas dia lagi, hingga Selasapukul 07.30 WIB, telah terjadi dua kali aktivitas gempabumi susulan (aftershock ) dengan magnitudo M=5,7 di wilayah itu.

"Untuk itu kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," imbau Rahmat Triyono.

Komentar