Padang, Arunala - Kejuaraan Gulat Yunior Internasional memperebutkan Piala Wali Kota Padang ditunda. Penundaan iven ini disampaikan langsung Ketua Panitia Festival Gulat Yunior Internasional, Andree Algamar.

"Panitia pelaksana memutuskan untuk menunda kejuaraan Gulat Junior Intenasional itu, "kata Andree Algamar ketika dihubungi arunala.com, di Padang, Selasa siang (17/3).

Menurut dia, penundaan berdasarkan surat edaran Menteri Pemuda dan Olahraga RI tertanggal 13 Maret 2020 lalu. Setelah mendengarkan informasi dan pandangan dari pihak

Kementerian Kesehatan dan WHO tentang Covid-19.

"Maka pelaksanaan Piala Wali Kota Padang pada kejuaraan Gulat Junior Intenasional kami tunda sampai batas yang belum ditentukan. Awalnya akan digelar pada 9 - 12 April 2020 di Padang," terang Andree Algamar.

Dia melanjutkan, bila dikemudian hari ada perkembangan terbaru soal adanya penurunan penyebaran Covid-19 ini, makan iven gulat internasional ini akan dilaksanakanpada Juni 2020 nanti.

Andree menyatakan, dalam kejuaraan ini sebelumnya sudah ada sejumlah negara diundang panitia dan mereka menyatakan kesediaannya untuk mengikuti kejuaraan tersebut.

Setidanya, imbuh Andree, ada delapan negara yang mengkonfirmasi dan mendaftar untuk mengikuti iven tersebut, yaitu Filipina, Nyanmar, Vietnam, Thailand, Laos, Singapura, Kamboja, dan Indonesia.

"Selain itu,12 provinsi juga akan ikut iven tersebut, yaitu DKI Jakarta, Jatim, Jateng, DIY, Kalsel, Kaltim, Bengkulu, Jambi, Riau, Sumut, Banten, dan Sumbar sebagai tuan rumah," kata dia.

Adanya penundaan tersebut lanjut dia, panitia secepatnya memberikan surat penundaan kejuaraan.

"Secepatnya dikirim surat penundaan pada negara-negara dan provinsi sudah menyatakan kesediaan untuk ikut," pungkas Andree.

Kejuaraan Gulat ini untuk tingkatkan jam terbang atlet-atlet junior untuk persiapan Porprov dan PON, juga mendukung pariwisata Kota Padang dan Sumbar. Dan rencananya akan dihadiri langsung Presiden UWW Asia Kittiposh Suchantabutr.

"Iven ini sendiri rencananya akan dibuka Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah," jelas Andre Algamar.