.
"Jelas saya sebagai ketua pelaksana merasa was was, karena jika terjadi masalah habis saya, izin keramaian sampai ke Polda," ujarnya.
Iven kali ini terbilang istimewa, walaupun tanpa dukungan sponsor utama dan dengan biaya lebih 60 juta tetapi kebersamaan dan keterbukaan panitia, bisa melalui kendala tersebut.
"Kami berterima kasih kepada jajaran kepolisian, Muspika, jajaran pemerintah nagari, niniak mamak di kenagarian yang hadir langsung di lapangan, serta pihak pihak yang dengan sukarela memberikan dukungan," ujarnya.
Pada kesempatan final, jurnalis senior yang kini merambah dunia politik, Sukri Umar berkesempatan hadir bersama salah seorang Bacaleg NasDem untuk Kabupaten Padangpariaman, Bidan Eli Dani yang juga aktivis dan pemberdaya masyarakat.
"Apa yang dilakukan Ono Niha, bukti dari kebhinekaan yang dapat berlangsung baik di Sumbar, khususnya Padangpariaman. Ini perlu dijaga bersama sama, dan kami diinstruksikan Ketua DPW Fadly Amran untuk mengawal kebersamaan dan keberagaman tersebut agar tetap terawat dengan baik. Berikan kontribusi walaupun kecil," ujar Sukri Umar menirukan instruksi Fadly Amran.
Sebagai putra Padangpariaman,
Sukri yang tengah menyiapkan diri sebagai calon legislatif dari NasDem untuk DPRD Sumbar ini mengajak semua komponen untuk menjaga keberagaman dan mewujudkan persatuan.
"Ini salah satu daerah yang sudah ditetapkan dan diresmikan sebagai Desa Pancasila. IPPON sudah membuktikan, dan wajib bersama menjaga keberagaman sebagai sebuah kekuatan," ujar Ketua LPM Lubuk Alung ini, yang diamini Banmus Sungai Buluh Barat, Yasri "kabayan" di lokasi pertandingan. (cpt/*)
Halaman 12
Komentar