Momentum 80 Tahun Sumbar, Pertanian Jadi Fondasi Utama

Metro- 01-10-2025 16:32
Anggota Komisi IV DPR RI asal Sumbar, Rahmat Saleh saat menghadiri kegiatan penanaman jagung di Sumbar beberapa waktu lalu. IST
Anggota Komisi IV DPR RI asal Sumbar, Rahmat Saleh saat menghadiri kegiatan penanaman jagung di Sumbar beberapa waktu lalu. IST

Jakarta, Arunala.com - Hari Jadi Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) ke-80 tahun, yang diperingati setiap 1 Oktober, bukan sekadar acara seremonial semata.

Lebih dari itu, momentum HUT Sumbar kali ini juga bagian dari refleksi untuk menguatkan fondasi pembangunan berbasis pertanian.

Hal ini jadi penekanan Anggota Komisi IV DPR RI asal Sumbar, Rahmat Saleh yang menyatakan sektor pertanian harus menjadi dasar dalam merancang arah pembangunan.

Dia menilai, cita-cita menjadikan Sumbar maju dan sejahtera salah satunya dapat dicapai jika pengelolaan pertanian diarahkan pada penciptaan nilai tambah.

"Pertanian adalah tulang punggung Sumbar. Komoditas seperti Gambir, padi, dan hortikultura bisa memberi nilai ekonomi besar jika diolah, bukan sekadar dijual mentah. Tantangannya ada pada keberanian kita membangun hilirisasi," ujarnya di Jakarta, Rabu (1/10/2025).

Menurutnya, peringatan hari jadi kali ini tidak cukup hanya diisi dengan seremonial.

Momen tersebut seharusnya dijadikan refleksi untuk mengkaji ulang arah pembangunan, terutama dalam memperkuat basis ekonomi masyarakat.

Hilirisasi pertanian, kata Rahmat, tidak semata soal menaikkan harga jual produk, tetapi juga terkait dengan penciptaan lapangan kerja baru, peningkatan kesejahteraan petani, serta penguatan ketahanan pangan lokal.

Meski begitu, dia mengingatkan masih ada sejumlah persoalan klasik yang menjadi beban petani.

Keterbatasan modal, minimnya infrastruktur irigasi, hingga distribusi yang tidak merata disebutnya masih menjadi hambatan besar.

"Kita tidak bisa menutup mata. Petani bekerja keras, tetapi pendapatannya belum sepadan. Ini fakta yang harus kita atasi bersama," tegasnya.

Rahmat menilai pembangunan pertanian tidak boleh hanya mengandalkan pemerintah daerah. Kolaborasi dengan pemerintah pusat, pihak swasta, hingga lembaga pendidikan menjadi kunci agar Sumbar mampu keluar dari stagnasi.

"Teknologi pertanian, riset, dan keterlibatan generasi muda sangat penting. Tanpa itu, Sumbar akan tertinggal dalam menghadapi persaingan global," jelasnyanext

Komentar