Penampungan Air di RT jadi Sarang Aedes Sp, Harus Rutin Dikendalikan

Edukasi- 03-09-2023 19:52
Dr Aidil Onasis SKM MKes bersama promotor serta penguji dalam ujian terbuka program Doktor Ilmu Lingkungan di Sekolah Pasca Sarjana UNP Padang. (Dok : Istimewa)
Dr Aidil Onasis SKM MKes bersama promotor serta penguji dalam ujian terbuka program Doktor Ilmu Lingkungan di Sekolah Pasca Sarjana UNP Padang. (Dok : Istimewa)

Padang, Arunala.com - Pencegahan selalu menjadi solusi terbaik dalam mengantisipasi segala sesuatu hal yang tidak baik bagi tubuh maupun lingkungan.

Tidak terkecuali dalam kasus pengantisipasian jentik nyamuk yang dapat menjadi carier penyakit ke manusia seperti kasus demam berdarah dengue (DBD).

"Selama ini kita digigit nyamuk. Namun kita tidak sadar sudah memelihara nyamuk di lingkungan kita baik dalam rumah ataupun sekitar rumah kita. Apalagi siklus hidup nyamuk tersebut tidak lama seperti manusia tapi kecepatan populasinya tersebut dalam hitungan hari sudah mencapai ratusan hingga ribuan," kata Dr Aidil Onasis SKM, MKes saat ujian disertasi terbuka digedung Pasca Sarjana UNP, Jumat (1/9) yang lalu.

Disertasinya sendiri berjudul Model Integrasi Pengendalian Sarang Nyamuk Aedes Sp Terhadap Resiko Lingkungan Sebagai Vektor Penyakit Demam Berdarah (DBD).

Selain kemampuan pertambahan nyamuk yang luar biasa, kata Aidil, nyamuk memiliki kemampuan sebagai penular penyakit seperti virus dengue.

"Budaya menampung air saat ini masih mempengaruhi jumlah pertumbuhan nyamuk di kota Padang. Ini dikarenakan jika tidak diperhatikan, dibersihkan dan tutup permukaan air dari hadirnya nyamuk," ucapnya.

Melihat kondisi demikian dia membuat suatu model agar masyarakat dapat memperkirakan toleransi waktu terhindar dari risiko penyakit akibat faktor lingkungan yang melibatkan lingkungan tempat tinggal, nyamuk dan manusia.

"Dengan penelitian ini saya mengimbau kepada masyarakat dan pemerintah daerah untuk mulai menyadari untuk peduli dengan keberadaan nyamuk di rumah kita. Jika perlu ada program satu rumah satu pemantau jentik dengan memperhatikan wadah-wadah tampungan air di rumah minimal seminggu sekali," sarannya.

Aidil Onasis juga mengatakan Pemko Padang juga dapat mewadahi hal tersebut melalui kegiatan Padang Bergoronext

Komentar