>
Ia menekankan persoalannya adalah kita tidak konsisten. "Kalau kami di Kementerian UMKM mengembangkan pola LIDI. Singkatan dari loyalitas, integritas, disiplin, dan inovatif. Inilah yang harus dipunyai oleh entrepreneur Sumatera Barat untuk bisa sustain," tegas alumni Universitas Andalas ini.
Ia mengisahkan kehidupannya. Semasa kuliah, bapaknya bukan seorang pegawai negeri akan tetapi seorang nelayan. Kemudian beliau mencarter sampan orang dan akhirnya menjadi tukang pancing.
"Di samping memancing dan berjualan, akhirnya beliau saat itu menjadi kolektor ikan-ikan yang diminati konsumen. Sehingga beliau bisa membeli enam kapal yang diberi nama KM Bintang Pasaman," cerita putra asli Minang ini.
Kemudian, sebutnya, usaha bapaknya merambah lagi dan inovasi dengan usaha angkutan darat. Berdirilah Firma Daya Guna. Berkembang lagi ke usaha bus bernama Bintang Pasaman. "Ketika saya kuliah diberi usaha bernama Sinar Pasaman. Jadi saya tahu bagaimana mental kita terhadap profesi entrepreneurship itu sendiri," tutur Helvi Yuni Moraza.next
Komentar