Solok, Arunala.com - Kendati akreditasi RSUD M Natsir Kota Solok telah paripurna dengan tipe B, nyatanya masih aspek yang perlu dioptimalkan pelayanan kesehatan di rumah sakit tersebut.

Ini terungkap dalam perbincangan Ketua DPRD Sumbar, Muhidi dengan pengelola rumah sakit tersebut, saat kunjungan kerja di sana, Jumat (24/1/2025) kemarin.

Wakil Direktur RSUD M Natsir, Souni Morawati, menerangkan, rumah sakit ini membutuhkan penambahan sarana prasarana yang belum terpenuhi, diantaranya penambahan ambulance, ventilator dan MRI untuk layanan CT Scan.

Selain kebutuhan sarana prasarana, penambahan SDM tenaga kesehatan juga diperlukan.

"Saat ini, di rumah sakit ini sudah ada 46 orang dokter spesialis, untuk lebih optimalisasi pelayanan kesehatan di sini, kami butuh juga dokter Sub Specialis," ucap Souni Morawati.

Dia melanjutkan, hal lainnya yang belum selesai di rumah sakit ini soal pengurusan sertifikat tanahnya, dan juga RSUD M Natsir masih belum standar Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) karena masih ada sarana yang kurang.

"Jadi saya berharap ini nantinya bisa diakomodir pada kebijakan-kebijakan pemerintah daerah," katanya.

Sedangkan, Ketua DPRD Sumbar Muhidi menerangkan, DPRD Sumbar siap merespons apa yang jadi kebutuhan dari rumah sakit itu milik pemprov itu sepanjang pihak pengelola mengajukan kebutuhannya dalam penyusunan APBD.

Selagi masuk dalam usulan APBD untuk peningkatan pelayanan kesehatannya, DPRD Sumbar juga akan mendukung dan tidak akan ada penolakan.

"Jadi jalinlah komunikasi dengan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah daerah hingga pemerintah pusat," kata Muhidi.

Muhidi menekankan hal itu penting dilakukan dengan begitu pihak rumah sakit punya akses hingga pemerintah pusat.

DPRD, sebut Muhidi, terbuka dalam hal pengajuan kebutuhan daerah, diharapkan pada APBD 2025 untuk peningkatan pelayanan RSUD M Natsir bisa direalisasikan, meski belum terakomodir semuanyanext