Wamendagri Buka Munas VII APEKSI 2025, Yota Balad: Kegiatan Ini Bermanfaat untuk Kota Pariaman

Metro- 08-05-2025 23:08
Wali Kota Pariaman Yota Balad jadi salah satu dari sejumlah wali kota se Indonesia saat hadiri (Munas) VII APEKSI 2025 di Kota Surabaya, Kamis (8/5/2025).  IST
Wali Kota Pariaman Yota Balad jadi salah satu dari sejumlah wali kota se Indonesia saat hadiri (Munas) VII APEKSI 2025 di Kota Surabaya, Kamis (8/5/2025). IST

Pariaman, Arunala.com - Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) RI, Bima Arya Sugiarto, secara resmi membuka Musyawarah Nasional (Munas) VII Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) Tahun 2025 yang digelar di Kota Surabaya, Kamis (8/5/2025).

Acara ini dihadiri oleh para Wali Kota dari seluruh Indonesia, termasuk Wali Kota Pariaman, Yota Balad.

Dalam sambutannya, Wamendagri menekankan bahwa menjadi wali kota bukanlah tentang ketenaran, popularitas, atau kekuasaan, melainkan tentang pengabdian yang tulus kepada masyarakat.

Ia juga mengapresiasi Pemerintah Kota Surabaya sebagai kota dengan kapasitas fiskal terkuat di Indonesia, dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) mencapai Rp 8 triliun.

"Ada sepuluh kota dengan kapasitas fiskal yang kuat, yaitu Surabaya, Semarang, Bekasi, Tangerang Selatan, Denpasar, Tangerang, Bogor, Bandung, Batam, dan Medan," ungkap Bima.

Ia menambahkan bahwa mimpi Indonesia menuju 2045 adalah agar seluruh kota, termasuk 98 kota anggota APEKSI, memiliki kapasitas fiskal yang semakin kuat dari tahun ke tahun. Untuk itu, efisiensi dalam pengelolaan anggaran menjadi kunci.

Sementara itu, Wali Kota Pariaman Yota Balad, menyambut baik pelaksanaan Munas VII APEKSI ini. Menurutnya, kegiatan tersebut sangat bermanfaat bagi Kota Pariaman dalam memperluas jejaring antar daerah, memperkuat kolaborasi, dan bertukar inovasi kebijakan.

"Kegiatan ini sangat penting, kami dapat belajar dari pengalaman kota-kota lain dan membawa inspirasi untuk pengembangan kebijakan di kota pariaman, demi peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat. Ini sejalan dengan pesan Wamendagri bahwa esensi kepemimpinan adalah pengabdian," ujar Yota. (*)

Komentar