Jadi Sekprov Sumbar, Arry Yuswandi Petakan Lima Job Desk

Metro- 13-06-2025 14:37
Arry Yuswandi saat dilantik Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah menjadi Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sumbar yang definitif, Jumat (13/6/2025). IST
Arry Yuswandi saat dilantik Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah menjadi Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sumbar yang definitif, Jumat (13/6/2025). IST

Padang, Arunala.com - Tidak hanya komitmen untuk bekerja cepat dan tepat yang akan dilakukan Arry Yuswandi, pasca dilantik Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah menjadi Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sumbar yang baru, Jumat siang (13/6/2025).

Dirinya juga bahkan telah memetakan job desk prioritas kerjanya selaku pimpinan pegawai di Sumbar.

"Saya telah memetakan ada lima aspek kerja yang perlu dituntaskannya bersama jajaran untuk saat ini," ungkap Arry Yuswandi kepada wartawan di Auditorium Gubernuran, Jumat (13/6/2025).

Tugas pertama, sebutnya adalah menuntaskan pembahasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029 yang proses finalisasinya tengah berjalan.

Ini menurutnya, mesti cepat diselesaikan karena akan menjadi acuan bagi Pemprov Sumbar dalam menyusun dan merencanakann pembangunan lima tahun ke depan

Tugas kedua adalah menyangkut sektor ekonomi, sebab menurut Arry, ini berhubungan dengan pencapaian target pertumbuhan ekonomi Sumbar.

"Sebab target pertumbuhan ekonomi yang ingin dicapai berada di kisaran 5 hingga 6,5 persen. Makanya sektor unggulan yang berhubungan dengan ekonomi seperti pertanian, pariwisata, transportasi, dan perdagangan," katanya.

Kemudian aspek ketiga, yakni mengawal dan mengkonsolidasikan bersama jajaran di Pemprov Sumbar pelaksanaan delapan Program Unggulan (Progul) Gubernur Mahyeldi dan Wakil Gubernur Vasko Ruseimy.

"Nantinya setiap OPD akan dimintanya untuk tidak bekerja sendiri-sendiri, tetapi berkoordinasi dalam kerangka besar visi "Sumatera Barat Madani yang Unggul dan Berkeadilan," tambahnya.

Keempat, Arry menyinggung soal efisiensi anggaran. Seluruh OPD diingatkan agar menerapkan prinsip efektif, efisien, dan berbasis hasil (outcome-based) dalam pengelolaan anggaran.

Menurutnya itu penting, untuk mensiasati pembiayaan kebutuhan di tengah keterbatasan fiskal yang dihadapi daerah saat ini.

"Kondisi keuangan negara dan kita di daerah tidak mudah. Maka setiap rupiah harus punya manfaat. Jangan sampai ada belanja pemerintah yang tidak berdampak langsung pada masyarakat," tegasnyanext

Komentar