Kisah Sukses Katuju: Merajut Rasa, Membangun Asa Bersama JNE

Ekonomi- 29-06-2025 20:36
Rendang Katuju. IST
Rendang Katuju. IST

.

Menurut Andres, menjaga kepercayaan pelanggan merupakan kunci utama dalam dunia perdagangan. Atas alasan itu pula ia memilih jasa kurir JNE sebagai ujung tombak pemasaran produk rendang Katuju ke berbagai daerah di Tanah Air.

Di samping itu, rendang Katuju adalah produk lokal dan produk anak bangsa. Tentu pihaknya mencari partner ekspedisi yang dirintis anak bangsa sendiri. "Makanya pilihan pertama kami itu jatuh pada JNE . Karena JNE itu memang ekspedisi yang dirintis oleh anak bangsa Indonesia sendiri," ungkapnya.

Andres menceritakan pada tahun 2017, meski penjualan ketika itu belum banyak, kadang sekali order atau beberapa kali order. Namun petugas JNE tetap melayani dengan datang ke kantor untuk menjemput barang yang dikirim."Jadi bagi kami ini sebuah kemudahan yang didapatkan bermitra dengan JNE," ucapnya.

JNE sendiri juga sudah cukup dikenal di mata pelanggan rendang Katuju yang berbelanja secara online di marketplace."Kalau gak keburu-buru biasanya para pelanggan menggunakan JNE Reguler. Tapi kalau seandainya pengiriman rendang butuh cepat, pelanggan biasanya meminta pakai YES (Yakin Esok Sampai). Otomatis YES ini, JNE ekspedisinya," tutur Andres.

Seiring rendang Katuju yang tidak memiliki toko offline, pesanan dari pelanggan pun ada juga dalam skala besar. "Kami punya pelanggan sekali pesan itu bisa mengirim sampai 100 kilogram. Dan Alhamdulillah selama ini kami puas menggunakan jasa JTR (JNE Trucking)," ucapnya.

JNE juga dikenal dengan layanan pelanggan yang responsif, membantu Rendang Katuju dalam mengatasi berbagai isu terkait pengiriman, yang pada akhirnya meningkatkan kepuasan pelanggan. "JNE itu seperti mesin yang terus berputar di belakang kami, memastikan setiap bungkus rendang sampai ke tangan yang tepat, tepat waktu. Tanpa JNE, ekspansi kami tidak akan secepat ini," tegas Andres.

Katuju dan JNE Bergerak Bersama

Namun, kemitraan antara Katuju dan JNE melampaui batas-batas komersial. Keduanya menemukan titik temu dalam semangat kepedulian sosial, terutama dalam merespons bencana alam yang kerap melanda Indonesia. Bagi Ade dan Willy, bisnis bukan hanya tentang mencari keuntungan, tetapi juga tentang memberikan kontribusi positif kepada masyarakatnext

Komentar