Sistem Pengolahan Sampah Inovatif, Kota Padang Wakili Indonesia di Ajang Internasional

Metro- 02-07-2025 09:20
Salah satu bank sampah di Kota Padang yang bekerja sama dengan PT Pegadaian. IST
Salah satu bank sampah di Kota Padang yang bekerja sama dengan PT Pegadaian. IST

.

Langkah strategis lainnya adalah pembangunan Refuse-Derived Fuel (RDF) di TPA Aie Dingin, yang saat ini tengah berlangsung. Fasilitas ini ditargetkan mampu mengolah 200 ton sampah per hari sebagai sumber energi terbarukan bagi PT Semen Padang.

Fadelan juga menyebutkan bahwa Kota Padang menghasilkan sekitar 750 ton sampah per hari, dengan sekitar 75 persen di antaranya dibuang ke TPA Aie Dingin.

Dengan proyeksi kapasitas TPA yang akan mencapai batas maksimal pada 2026, pemerintah kota kini bergerak cepat menerapkan prinsip ekonomi sirkular secara menyeluruh.

Kemudian, sambungnya, untuk memperkuat struktur pengelolaan, Pemko Padang membentuk Lembaga Pengelola Sampah (LPS) berbasis masyarakat hingga tingkat kelurahan.

Tak hanya itu, dua asosiasi dibentuk: asosiasi penggiat maggot dan asosiasi bank sampah, sebagai wadah sinergi antar komunitas dalam membangun ekosistem pengelolaan sampah yang terorganisasi.

Pendekatan ekonomi sirkular kini telah menjadi bagian dari kebijakan daerah. Hal ini tertuang dalam Rencana Induk Pengelolaan Sampah Kota Padang tahun 2024, dengan target pengurangan timbulan sampah sebesar 30 persen, serta pengelolaan yang baik atas 70 persen sampah yang dihasilkan.

"Dengan strategi ini, kami tidak hanya mengurangi beban lingkungan, tetapi juga menciptakan nilai ekonomi dan mendorong keterlibatan lintas sektor," ujar Fadelan.

Kunci keberhasilan pengelolaan ini juga terletak pada pendekatan kolaboratif pentahelix, yang melibatkan pelaku industri seperti PT Semen Padang, asosiasi seperti PHRI dan ARSSI, perguruan tinggi, serta media. (*)

Komentar