Fomalhaut Zamel Memukau di Padang Fashion Summit 2025 dengan Royal Collection

Metro- 04-08-2025 10:38
Royal Collection karya Fomalhaut Zamel tampil di Padang Fashion Summit 2025 di Bagindo Aziz Chan Youth Center, Minggu (3/8/2025). IST
Royal Collection karya Fomalhaut Zamel tampil di Padang Fashion Summit 2025 di Bagindo Aziz Chan Youth Center, Minggu (3/8/2025). IST

Padang, Arunala.com--Perayaan Hari Jadi ke-356 Kota Padang semakin semarak dengan kehadiran desainer nasional terkemuka, Fomalhaut Zamel, di ajang Padang Fashion Summit 2025 bertemakan Mystical Sako. Bertempat di Bagindo Aziz Chan Youth Center, peragaan busana yang berlangsung Minggu (3/8/2025) ini sukses memukau ratusan pasang mata dengan koleksi bertajuk "Royal Collection", yang secara anggun memadukan kemewahan desain dengan sentuhan wastra Tenun Silungkang yang ikonik.

Gelaran Padang Fashion Summit 2025 sendiri merupakan salah satu puncak acara dalam rangkaian peringatan ulang tahun Kota Padang, menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam memajukan industri kreatif dan melestarikan budaya lokal. Kehadiran Fomalhaut Zamel, yang dikenal dengan rancangan busananya yang elegan dan berkelas, menjadi daya tarik utama yang tak terbantahkan.

Sesuai dengan namanya, Royal Collection karya Fomalhaut Zamel terinspirasi dari citra keanggunan dan kemegahan kerajaan. Setiap busana dalam koleksi ini seolah menggambarkan para bangsawan yang tengah menghadiri jamuan makan malam formal, dengan gaun-gaun malam (evening gown) yang menjadi sorotan utama. Fomalhaut Zamel dengan cermat menerjemahkan kemewahan era kerajaan ke dalam desain kontemporer, menghasilkan siluet yang anggun dan detail yang memikat.

"Saya ingin koleksi ini memberikan gambaran tentang kemewahan yang tak lekang oleh waktu, seperti para bangsawan yang bersiap untuk malam-malam istimewa. Setiap potongan busana dirancang untuk memancarkan aura kebangsawanan dan kepercayaan diri," tutur Fomal.

Yang membuat Royal Collection semakin istimewa adalah sentuhan wastra Tenun Silungkang. Desainer kelahiran Sumatera Barat ini dengan piawai mengintegrasikan keindahan motif dan tekstur Tenun Silungkang ke dalam rancangannya, menjadikannya bukan sekadar aksen, melainkan jantung dari keseluruhan koleksi. Penggunaan tenun tradisional ini tidak hanya memperkaya estetika busana, tetapi juga menjadi pernyataan kuat tentang pelestarian budayanext

Komentar