Orang Tua Keluhkan Minimnya Terapis Cerebral Palsy dan Batasan BPJS

Kesehatan- 12-08-2025 09:43
Anggota DPRD Sumbar, Rafdinal dan Settprov Sumbar, Arry Yuswandi hadiri bimtek terapis bagi orang tua pendamping anak dan penyandang Disabilitas, di Padang, Senin (11/8/2025). IST
Anggota DPRD Sumbar, Rafdinal dan Settprov Sumbar, Arry Yuswandi hadiri bimtek terapis bagi orang tua pendamping anak dan penyandang Disabilitas, di Padang, Senin (11/8/2025). IST

Padang, Arunala.com - Para orang tua di Sumbar keluhkan minimnya Terapis bagi akan alami Cerebral Palsy (CP).

Kondisi ini makin diperparah dengan adanya kebijakan BPJS yang hanya menanggung terapi hingga usia tujuh tahun

"Pada hal, terapi bagi anak CP dibutuhkan seumur hidup dan biayanya tergolong tinggi," ungkap Anggota DPRD Sumbar, Rafdinal saat menghadiri Bimtek Terapis bagi orang tua pendamping anak dan penyandang Disabilitas, di Padang, Senin (11/8/2025).

Menyadari minimnya keberadaan terapis bagi anak CP, maka ia melihat Yayasan Rumah Gadang Cerebral Palsy (Raga CP) coba ambil bagian menjawab keluhan para orang tua ini dengan cara memberikan edukasi cara perawatan anak CP.

"Bahkah Yayasan Raga CP bersama Baznas Sumbar dan DP3AP2KB Sumbar rutin menggelar bimtek terapis CP bagi orang tua pendamping anak," ucap Rafdinal.

Ia berharap kerja sama Yayasan Raga CP dalam melaksanakan terapis bagi anak CP ini terus berjalan lancar.

Setprov Sumbar Arry Yuswandi yang membuka kegiatan bimtek itu menegaskan, pemerintah berkewajiban memfasilitasi semua warga negara tanpa pengecualian.

Ia mengakui perhatian publik lebih banyak tertuju pada masyarakat umum, sementara penyandang disabilitas kerap terpinggirkan.

"Kita (pemprov, red) pernah menyusun Rencana Aksi Daerah (RAD) untuk disabilitas, dan Pemprov berkomitmen terus memberi perhatian kepada anak-anak berkebutuhan khusus," kata Arry.

Dalam kesempatan itu, Arry juga menyinggung rencana hibah satu unit kendaraan untuk Yayasan Raga CP guna mempermudah mobilitas terapis.

Namun, bantuan tersebut belum terealisasi dan akan segera dituntaskan. Kerja sama Pemprov, Baznas, dan Raga CP juga tengah diproses agar segera bermanfaat bagi anak CP di Sumbar

Sedangkan Kepala DP3AP2KB Sumbar, Erlin, menyampaikan sekitar 5 persen anak di Sumbar berkebutuhan khusus, sehingga perlu asesmen menyeluruh untuk memastikan intervensi yang tepat.

"Pemprov memberi apresiasi setinggi-tingginya kepada orang tua anak berkebutuhan khusus. Negara wajib memberi perlindungan khusus bagi anak-anak hebat kita," ujar Erlin.

Untuk diketahui bimtek diikuti peserta dari Kota Bukittinggi, Kota Padang, Kabupaten Padangpariaman, dan Kabupaten Pasaman. (cpt)

Komentar