Padang, Arunala.com - Ratusan pesepeda ramaikan gelaran Gowes Parade Merah Putih dengan mengambil start di halaman Kantor Gubernur Sumbar, Senin pagi (18/8/2025).

Para peserta dari berbagai lapisan ini dilepas Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah didampingi Sekrov Sumbar, Arry Yuswandi dan sejumlah kepala OPD.

Pada gelaran Gowes Parade Merah Putih, ratusan pesepeda ini akan melewati rute sejauh 80 kilometer yang disiapkan panitia.

Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka memeriahkan peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, dengan dukungan penuh dari Bank Syariah Indonesia (BSI).

Sebelum melepas peserta, Mahyeldi menekankan, kegiatan gowes bukan sekadar olahraga, tetapi juga sarana untuk memperkokoh rasa persatuan dan kebersamaan di tengah masyarakat.

"Semangat kemerdekaan tidak hanya kita wujudkan melalui upacara, tetapi juga dengan aktivitas yang menyehatkan dan menyatukan," kata Mahyeldi.

Gowes Merah Putih ini, sebutnya, menjadi simbol kebersamaan, kekuatan, dan semangat juang yang diwariskan para pahlawan.

"Dengan semangat tersebut, mari kita lanjutkan pembangunan Sumatera Barat ke arah yang lebih baik," tukas Mahyeldi lagi.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Sumbar, Maifrizon yang juga merupakan ketua pelaksana mengatakan sebanyak 200 peserta ambil bagian dari kegiatan gowes tersebut.

"Peserta tidak hanya berasal dari komunitas roadbike dalam daerah tapi juga ada yang dari luar provinsi," ujar Maifrizon.

Dalam penyelenggaraan, jelasnya, panitia mendapat dukungan penuh dari BSI Area Padang.

Mulai dari penyediaan jersey (kostum) sampai penyiapan hadiah doorprize senilai Rp250 ribu untuk 25 peserta yang akan diundi secara terbuka.

Ia juga menerangkan, panjang rute gowes sejauh 80 kilometer itu sengaja dipilih untuk melambangkan usia kemerdekaan Republik Indonesia, sekaligus mempertegas makna peringatan HUT RI ke-80 di Sumbar.

"Selain bersepeda, acara juga akan dimeriahkan dengan hiburan musik dan berbagai kegiatan pendukung lainnya. Tujuannya untuk menambah semarak perayaan kemerdekaan di Ranah Minang," tukas Maifrizon. (dpg)