Padang, Arunala.com - Pemko Padang menyikapi cukup banyaknya anak tidak bersekolah (ATS). Hal ini mencuat dalam Rakor dan Evaluasi Penanganan Anak Tidak Sekolah (ATS), Jumat kemarin Jumat (12/9/2025).
Wakil Wali Kota Padang, Maigus Nasir yang memimpin rakor itu mengaku, banyaknya akan tidak bersekolah merupakan tantangan besar di sektor pendidikan di Kota Padang.
Pada rakor itu, menunjukkan data terbaru, hingga 11 September 2025 terdapat 7.178 anak di Kota Padang tercatat tidak bersekolah (ATS).
Makanya, di saat rakor itu, Maigus kemudian menegaskan Pemko Padang serius turunkan angka anak putus sekolah hingga mencapai nol ATS.
"Pendidikan adalah hak dasar anak yang tidak boleh diabaikan. Kita menargetkan tidak boleh ada lagi anak usia sekolah yang tercecer dari sistem pendidikan," kata Maigus.
Ia melanjutkan, upaya serius pemko ini demi mewujudkan generasi emas Kota Padang.
Dirinya juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor. Pemerintah, aparat di lapangan, sekolah, hingga masyarakat diharapkan ikut berperan aktif.
Menurutnya, data yang akurat menjadi langkah awal untuk menemukan solusi konkret.
Maigus Nasir bahkan menginstruksikan aparat hingga tingkat RT untuk melakukan pendataan proaktif.
"Dengan kolaborasi semua pihak, target nol anak putus sekolah di Kota Padang insyaallah dapat terwujud," ujarnya lagi.
Sementara, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang, Nurfitri, menjelaskan detail kondisi ATS.
Dari total 7.178 anak, baru sekitar 36 persen yang berhasil didata secara rinci, sementara 64 persen sisanya masih dalam proses verifikasi.
Ia memaparkan ada tiga faktor utama yang menyebabkan anak di Padang putus sekolah.
Pertama, faktor lingkungan pergaulan yang negatif sehingga anak terpengaruh dan kehilangan motivasi belajar.
Kedua, faktor internal sekolah, seperti masih ditemukannya oknum pendidik yang keliru dalam menangani masalah anak hingga memicu trauma dan keputusan untuk berhenti sekolahnext


Komentar