Rahmat Saleh : Pertanian Modern Harus Jadi Arah Pembangunan Sumbar

Teknologi- 18-09-2025 21:02
Direktur Utama Paten Mekar Tani, Ari Irpendi bersama Anggota Komisi IV DPR RI Rahmat Saleh dan Gubernur Sumbar Mahyeldi saat acara AgriYouth Talks di Auditorium Gubernuran, Padang, Kamis (18/9/2025). IST
Direktur Utama Paten Mekar Tani, Ari Irpendi bersama Anggota Komisi IV DPR RI Rahmat Saleh dan Gubernur Sumbar Mahyeldi saat acara AgriYouth Talks di Auditorium Gubernuran, Padang, Kamis (18/9/2025). IST

Padang, Arunala.com - Kebutuhan pangan yang terus meningkat di Sumatera Barat (Sumbar) membuka peluang besar bagi generasi muda untuk mengambil peran dalam pertanian modern.

Hal itu diungkapkan Anggota Komisi IV DPR RI Rahmat Saleh dalam AgriYouth Talks bertema Investasi Masa Depan, Pertanian dan Financial untuk Generasi Muda yang digelar Paten Mekar Tani di Auditorium Gubernuran, Padang, Kamis (18/9/2025).

Rahmat melalui program Sumbar Cerdas Bertani mengajak generasi muda harus terlibat aktif agar pertanian tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang sesuai tuntutan zaman.

"Sumbar Cerdas Bertani bukan sekadar program, tapi gerakan. Petani Milenial harus jadi motor penggerak. Kita harus sinkronisasi dan adaptasi karena perkembangan dunia berubah begitu cepat," kata Rahmat.

Rahmat menilai modernisasi pertanian perlu menjadi arah pembangunan pangan di Sumbar.

Menurutnya, pola tradisional yang masih dominan membuat biaya produksi tinggi dan terbilang kurang efisien.

"Dengan teknologi, biaya bisa ditekan dan hasil panen meningkat. Adaptasi seperti ini wajib, bukan pilihan. Petani kita harus bekerja cerdas," ujarnya.

Rahmat menjelaskan, gerakan Petani Milenial dirancang sebagai jembatan bagi anak muda untuk menghasilkan regenerasi petani di masa depan.

"Kita ingin generasi muda melihat pertanian sebagai masa depan, bukan sekadar pekerjaan orang tua. Mereka harus berani mengelola lahan, memanfaatkan teknologi, bahkan membangun jaringan pasar," katanya.

Rahmat juga menekankan kolaborasi lintas sektor harus diciptakan. Mulai dari kebijakan pemerintah daerah, kehadiran swasta hingga akademisi dalam peningkatan kapasitas.

"Tidak mungkin pertanian maju tanpa kolaborasi. Pemerintah harus memberi dukungan, swasta menyediakan akses pasar, kampus menyiapkan SDM, dan petani menjalankan praktiknya. Semua harus jalan bersama," kata Rahmat.

Sementara itu, Gubernur Sumbar Mahyeldi mengingatkan kapasitas produksi pangan masih terbatas di tengah kebutuhan yang meningkatnext

Komentar