Kinerja Pemko Pariaman untuk Penanganan Stunting Dinilai Pemprov Sumbar

Metro- 01-10-2025 19:08
Ketua TPPS Kota Pariaman, Adi Junaidi bersama anggota tim ikuti zoom meeting penilai kinerja pelaksanaan penurunan stunting dengan tim penilai dari provinsi, Rabu (1/10/2025). IST
Ketua TPPS Kota Pariaman, Adi Junaidi bersama anggota tim ikuti zoom meeting penilai kinerja pelaksanaan penurunan stunting dengan tim penilai dari provinsi, Rabu (1/10/2025). IST

Pariaman, Arunala.com - Langkah pencegahan stunting yang dibuat Pemko Pariaman, dinilai pihak Pemprov Sumbar, Rabu (1/10/2025).

Penilaian secara zoom meeting ini dilangsungkan di ruang rapat kantor Beppeda kota tersebut yang difokuskan pada aspek pelaksanaan delapan aksi konvergensi stunting.

Ada sejumlah dinas dan badan yang jadi tim panelis penilaian kinerja delapan aksi konvergensi stunting provinsi ini, terdiri dari Bappeda, Dinas Kesehatan.

Kemudian Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa.

Selanjutnya Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) dan Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) Sumbar.

Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Pariaman yang juga Plt Kepala Beppeda Kota Pariaman, Adi Junaidi menjelaskan dengan rinci kondisi yang ada di kotanya.

"Luas Kota Pariaman sekitar 73,36 Km dengan jumlah penduduknya sebanyak 104.391 jiwa (Semester Awal 2025)," papar Adi Junaidi.

Kota Pariaman, terangnya, terdiri dari 55 desa 16 kelurahan dan 4 kecamatan dengan indek pertumbuhan ekonomi, 4,51 persen.

Sedangkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 80,49 dan Umur Harapan Hidup (UHH) 74,37 di tahun 2024 kemarin.

Kemudian berdasarkan data tahun 2024, stunting Kota Pariaman mengalami penurunan signifikan. Angka ini sudah berada di bawah rata-rata Sumbar (24,2 persen).

"Angka ini termasuk yang terendah di Sumbar. Capaian ini menunjukkan efektivitas intervensi lintas sektor, serta komitmen kuat dari pemerintah daerah," ungkapnya.

Kemudian, sambungnya, selama periode 2021--2024, Kota Pariaman berhasil menunjukkan tren penurunan stunting yang konsisten dan signifikan.

Angka stunting menurun lagi dari 20.3 persen pada 2021, menjadi 15,7 persen pada 2024, atau turun 4.6 persen poin dalam 4 tahun.

"Capaian ini lebih baik dibandingkan angka Provinsi yang masih berada di kisaran 23--25 %, serta lebih rendah dari rata-rata Nasional diangka 19.8 persen," klaim Adi Junaidi. (cpt)

Komentar