Jejak Nipah dan Cahaya dari Pesisir Padangpariaman

Ekonomi- 18-11-2025 20:36
Wisatawan yang datang ke Ulakan pun kini bisa menikmati olahan buah nipah. IST
Wisatawan yang datang ke Ulakan pun kini bisa menikmati olahan buah nipah. IST

.

Berbeda dengan Elita, perjalanan Elda dimulai dari dapur kecil di belakang rumahnya. Ketika pelatihan olahan nipah digelar, Elda menjadi salah satu yang paling bersemangat. "Waktu pertama coba es krim nipah, saya langsung tahu ini punya potensi," katanya.

Ciri khas es krim buatannya adalah teksturnya yang lembut dan rasanya yang ringan tanpa pemanis berlebih. Banyak wisatawan kembali hanya untuk membeli es krim nipah buatan Elda. Pendapatan keluarganya meningkat signifikan. "Dulu suami saya buruh harian. Sekarang saya bisa bantu," ujar Elda.

Di tepian Talao, Rimun, 52, tampak memotong tangkai nipah dengan pisau kecil. Sejak muda ia memanen nira, namun dulu nira nipah hanya dianggap minuman kampung."Saya dulu jual nira seadanya. Kadang laku, kadang tidak," katanya.

Setelah adanya pendampingan, Rimun dilatih mengolah nira nipah menjadi sirup gula alami dan fermentasi kuliner yang bernilai tinggi. Produk Rimun kini dipasok ke pelaku UMKM pembuat dodol dan es krim. Pendapatannya naik tiga kali lipat. "Dulu saya berpikir nipah itu biasa saja. Sekarang, dari nira saja saya bisa sekolah kan cucu," ujarnya dengan mata berbinar.

Selain di bidang kewirausahaan, Ulakan juga mulai mengembangkan Bank Sampah Nagari. Melalui program ini, warga diajak memilah sampah, mengolah limbah nipah menjadi arang briket dan pupuk kompos, serta membuat produk eco seperti plasma wood dan kerajinan daur ulang. "Kami ingin lingkungan tetap lestari, karena tanpa lingkungan, pariwisata dan ekonomi tak akan bertahan," tutur Adi.

Kerja keras masyarakat Ulakan berbuah manis. Pada Festival Inovasi Astra 2025, Ulakan meraih Juara I Desa Wisata Terbaik dan Juara III Tokoh Penggerak Lingkungan dari 1.449 kampung binaan. Penghargaan itu disambut dengan sukacita. Bukan sekadar karena piala, tetapi sebagai pengakuan atas kerja kolektif warga. "Kami senang bukan karena pialanya, tapi karena perjuangan masyarakat diakui. Ini penghargaan untuk semua warga Ulakan yang tidak pernah berhenti percaya," ungkap Adi.

Integrasi Kawasan Desa Wisata GTP Ulakan

Penguatan sektor pariwisata Ulakan tidak hanya berhenti pada pengelolaan nipah dan Talao Ulakan. Saat ini, kawasan ini berkembang menjadi Desa Wisata GTP Ulakan, sebuah kawasan terpadu berbasis ulayat niniak mamak yang memadukan keindahan alam, sejarah, budaya, serta pemberdayaan masyarakat. Inisiatif ini lahir dari kesadaran bahwa kekuatan Ulakan tidak berdiri sendiri, tetapi saling terhubung dalam satu lanskap pesisir yang kaya nilai. Dengan konsep integrasi, seluruh destinasi unggulan berada dalam satu jalur wisata, memudahkan wisatawan menikmati pengalaman yang lebih lengkap. Dari alam, religi, edukasi, hingga baharinext

Komentar