Padang, Arunala.com - Perkembangan terbaru menyangkut korban korban bencana hidrometeorologi di Sumbar menunjukkan peningkatan.

Data yang rilis Pusdalops BPBD Sumbar menunjukan kembali merilis data korban meninggal akibat bencana itu di Sumbar tercatat 129 orang, dan 86 orang masih dinyatakan hilang.

hidrometeorologi yang melanda sejumlah daerah sejak 21 November 2025. Hingga Minggu (30/11) pukul 09.00 WIB, tercatat 129 orang meninggal dunia dan 86 orang masih dinyatakan hilang.

Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sumbar, Arry Yuswandi menyebut, hingga Minggu (30/11) pukul 09.00 WIB, terdapat peningkatan signifikan jumlah korban meninggal dan hilang di Kota Padangpanjang.

"Data tersebut dihimpun berdasarkan laporan resmi dari kabupaten kota terdampak," kata Arry.

Ia menjelaskan, perubahan jumlah korban paling signifikan di Kota Padangpanjang. Laporan sebelumnya, di sana hanya tujuh orang meninggal dan tidak ada korban yang hilang.

"Tapi sekarang jumlah korban meninggal dunia bertambah sehingga menjadi 21 orang dan 32 hilang," ungkap Arry lagi di Padang, Minggu (30/11/2025).

Arry menjelaskan, dari 16 kabupaten kota terdampak, terdapat delapan daerah yang melaporkan nihil korban jiwa maupun orang hilang.

Sementara, delapan daerah lainnya melaporkan adanya korban jiwa atau orang hilang. Jumlah korban terbanyak ada di Kabupaten Agam.

Rincian sebaran korban per kabupaten/kota sebagai berikut:

* Kabupaten Agam: 87 meninggal, 76 hilang

* Kota Padangpanjang: 21 meninggal, 32 hilang

* Kota Padang: 10 meninggal, 0 hilang

- Kabupaten Tanahdatar: 2 meninggal, 1 hilang

* Kabupaten Pasaman Barat: 1 meninggal, 6 hilang

* Kabupaten Padangpariaman: 7 meninggal, 2 hilang

* Kota Solok: 1 meninggal, 0 hilang

* Kabupaten Pesisir Selatan: 0 meninggal dunia, 1 orang hilang

Kabupaten kota lainnya (8 daerah): nihil korban jiwa dan orang hilang. Seperti Kota Pariaman, Kota Bukittinggi, Kabupaten Pasaman, Kota Payakumbuh, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Kabupaten Limapuluh Kota, Kabupaten Solok Selatan, Kabupaten Soloknext