Payakumbuh, Arunala - Ketua DPRD Sumbar, Supardi dengan tegas mengatakan, kejahatan tidak akan pernah berkurang jika orang tua masih belum bisa mendekati dan merangkul anak-anaknya, sehingga mereka akan mencari jalan sendiri untuk mendapat perhatian.
Hal tersebut disampaikan Supardi dalam acara penyuluhan keliling yang diadakan Dinas Sosial Sumbar, di Koto Panjang, Lamposi Tiga Nagari Payakumbuh, Senin (30/5).
Acara penyuluhan juga menghadirkan pembicara Kasat Binmas Polres Payakumbuh, AKP Yuneldi Chair, kepala Dinsos Kota Payakumbuh, dan Beni perangkat RW setempat.
Baca Juga
Acara yang dihadiri ratusan peserta dari nagari tersebut, membahasa tentang penekanan kenakalan remaja, dan solusi untuk mengantisipasinya.
Pada kesempatan tersebut ketua DPRD Sumbar Supardi membeberkan pengalamannya masa sebelum menjadi anggota DPRD, dimana ia pernah melakukan pendekatan pada remaja yang mangkal di Pasar Payakumbuh, dengan melakukan pendekatan dan menanya keinginan mereka.
Pada waktu itu, remaja yang selama ini nongkrong dan melakukan tindak kriminal di lokasi pasar meminta agar mereka bisa dibelikan alat musik untuk ngamen, serta menyalurkan hobi mendaki, maka Supardi mengabulkan permintaan tersebut.
"Ketika mereka mendapatkan alat musik, dari pagi sudah melakukan aktifitas mengamen, sehingga malam sudah letih, dan akhirnya tertidur, sehingga tidak ada keinginan untuk melakukan pencurian dan sebagainya," kata Supardi.
"Intinya, dekati anak-anak kita, tanyakan apa yang mereka inginkan, selagi positif mari kita dukung, sehingga mereka merasa diperhatikan dengan demikian anak-anak akan menjalankan aktifitas positif, dan menghilangkan fikiran negatif," lanjut Supardi.
Dia menambahkan bila dirinya juga tidak merasa malu merangkul anak-anak punk, dan bertanya apa keinginan mereka, dengan kompensasi bersih-bersih tubuh mereka, agar rapi dan tidak berbau.
"Saya yakin, dengan pendekatan pada anak-anak, dan melakukan pendekatan, semua akan berjalan baik, jangan pernah mengabaikan mereka, karena mereka akan cari perhatian dengan melakukan kenakalan atau kejahatan," tutup Supardi. (*)
Komentar