Leonardy Ajak Petani dan Pemilik Sawah Koto Gadang Tanam Serentak

Metro- 29-12-2022 09:29
Ketua Badan Kehormatan (BK) DPD RI, H Leonardy Harmainy Dt Bandaro Basa, S.IP., MH bersama para petani dan pemilik sawah di Kota Gadang, Bukittinggi, Rabu (28-12-2022). (Dok : Istimewa)
Ketua Badan Kehormatan (BK) DPD RI, H Leonardy Harmainy Dt Bandaro Basa, S.IP., MH bersama para petani dan pemilik sawah di Kota Gadang, Bukittinggi, Rabu (28-12-2022). (Dok : Istimewa)

Bukittinggi, Arunala - Ketua Badan Kehormatan (BK) DPD RI, H Leonardy Harmainy Dt Bandaro Basa, S.IP., MH menerima keluhan sejumlah petani penggarap dan pemilik sawah yang ada di Koto Gadang, Bukittinggi, Rabu sore kemarin (28/12).

Dialog para petani dan pemilih sawah dengan Anggota DPD RI, H Leonardy Harmainy Dt Bandaro Basa, S.IP., MH, Rabu sore (28-12-2022). (Dok : Istimewa)
Dialog para petani dan pemilih sawah dengan Anggota DPD RI, H Leonardy Harmainy Dt Bandaro Basa, S.IP., MH, Rabu sore (28-12-2022). (Dok : Istimewa)

Alasan para petani dan pemilik sawah itu menyampaikan hal yang mereka rasakan karena mereka alami gagal panen dan sulitnya membeli bibit untuk sawah mereka.

Menyikapi hal ini, Anggota DPD RI, Leonardy Harmainy ini berupaya memfasilitasi untuk bersama-sama mencarikan solusi terbaik atas permasalahan ini.

Baca Juga

Dalam pertemuan yang dihadiri wali nagari, bamus, perangkat, pemilik sawah dan petani penggarap di Koto Gadang.

"Dua tahun terakhir, yakni 2021 dan 2022, sawah di Koto Gadang kurang menghasilkan. Sawah terkena hama tikus. Hal ini perlu kita carikan solusi terbaiknya bersama-sama, kita sepakati dan kita laksanakan," ujar Leonardy saat pertemuan itu.

Ditegaskan Leonardy, salah satu caranya yang didapatkan dari petani penggarap baik di Koto Gadang maupun petani di daerah lainnya adalah dengan melakukan tanam serentak.

"Perlu kita tetapkan kapan akan melakukan tanam serentak. Semuanya harus mau melaksanakan tanam serentak ini. Lalu bagaimana caranya agar semua petani penggarap mau melakukan sesuai dengan kondisi tumpak sawahnya, harus disepakati bersama-sama," anjur Leonardy.

Senator asal Sumbar ini menambahkan harus ada sanksi bagi petani yang tidak melaksanakannya, diingatkan Leonardy, kesepakatan ini juga pernah diambil pada 2011.

"Waktu itu disepakati sanksi, harus gotong royong sendiri di lokasi yang ditetapkan wali nagari," Leonardy menyarankan.

Leonardy juga menegaskan, saat ini di nagari ini sudah diairi oleh irigasi teknis. Pemakaian air ini diatur oleh Tuo Banda. Tidak ada kendala air sehingga sawah di Koto Gadang bukan lagi sawah tadah hujan.

"Kondisi ini harus dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat Koto Gadang," kata dia.

Diingatkan oleh Leonardy, saluran irigasi harus dijaga. Harus bersih dan membersihkannya dengan cara gotong-royong. Semua diharapkan ikut serta karena hal ini untuk kebaikan bersama.

Wali Nagari setempat, Muhammad Budi Zulfikar mengungkapkan, benar sejak dua tahun lalu, sawah di Koto Gadang terkena hama tikus.

Hasil panen merosot tajam, bahkan ada juga yang mengalami uang pembeli bibit saja tidak balik modal.

"Dua tahun ini, 2021 dan 2022, sawah di Koto Gadang terkena hama tikus, sehingga sawah tidak menghasilkan. Perlu bagi kami pertemuan ini untuk meningkatkan hasil pertanian dan meningkatkan perekonomian petani penggarap sawah dan pemilik sawah khususnya dan perekonomian nagari pada umumnya," sebut Budi.

Dia menambahkan, petani penggarap di Nagari Koto Gadang ada sekitar 100 orang. Umumnya tersebar di Nagari Koto Gadang dan ada juga yang dari nagari sekitar.

"Seperti saat ini, masalah hama, bagaimana langkah-langkah kita bersama untuk mencari solusinya yaitu dengan tanam serentak.Dan terima kasih sekali atas kedatangan beliau engku H Leonardy Harmainy Datuk Bandaro Basa, S.IP., MH yang mau meluangkan waktu memfasilitasi pertemuan kita hari ini," ujarnya.

Diungkapkan Budi Zulfikar, pemerintah nagari telah menghimbau lewat masjid dan surau bahwa pihaknya akan melaksanakan banaiak, tapi masih ada juga yang mengabaikannya.

Setelah banyak orang mengeringkan sawah untuk panen, dia baru memulai. Hal ini menjadi salah satu penyebab maraknya hama tikus dua tahun terakhir ini.

"Ke depan, akan kami pertimbangkan masa panen serentak," sebagaimana yang disampaikan BE Dt Bandaro Basa yang mewakili Kerapatan Ninik Mamak Panghulu Nan XXIV.

Budi mengatakan tumpak sawah ada beberapa dengan lima Tuo Banda. Baliak Agung, Limau, Lungguak Batu, Bancah, Baliak Labuah 2 Tuo Banda.

Untuk tumpak sawah di Baliak Agung, Limau, Lungguak Batu, Bancah Baliak Labuah 2 Tuo Banda.

Disepakati banaiak bulan enam. Munggu, Kayu Katik 1 Tuo Banda. Sedangkan para petani penggarap mengakui bahwa hama tikus berkurang jika dilakukan tanam serentak.

Dari Tuo Banda dan petani penggarap mengharapkan agar kesepakatan ini memperhatikan ketersediaan air dan adanya petani yang sudah bertanam, akan menyabit.

Juga ada yang berladang (baparak). Seperti sumber air dari Baburai, kita baru bisa memanfaatkan airnya pada bulan Agustus sampai Desember.

"Jika tidak masuk air dalam waktu itu, kita bisa mengajukan protes ke PU," tukas Budi.

Bancah sudah Banyak yang Menyabit

Di akhir tahun 2022 akan dibuat keputusan untuk disampaikan di area masing-masing.

"Saya akan menyurati secara tertulis kepada para penggarap. Karena penggarap ada yang menggarap sawah di beberapa lokasi di Koto Gadang. Sibutuang ada duo Tuo Banda," ujar Budi.

Dalam pertemuan itu akhirnya menyepakati Munggu dan Kayu Katik banaiak pada akhir Bulan delapan. Bulan tersebut sudah dimulai marabahan barang padi, lalu menyemai benih. Bancah, Lungguak Batu banaiak akhir bulan dua.

Limau, Siguntuang banaiak akhir bulan dua. Gotong royong dilaksanakan dua kali di sawah dan satu kali di kampung.

Putusan ini harus dipatuhi semua petani penggarap di Nagari Koto Gadang. Berapa jumlah penggarapnya di masing-masing tumpak, akan di surati seluruhnya.

Dibuat papan pengumuman dan disosialisasikan oleh Tuo Banda. Kesepakatan disesuaikan dengan kondisi saat akan banaiak hingga semuanya bisa serentak.

Untuk alek nagari batagak datuk pada Januari 2023, Leonardy mengimbau agar alek itu didukung agar sukses. (*)

Komentar